Ukraina Kumpulkan Mayat Tentara Rusia untuk Pertukaran Tahanan

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 25 Mei 2022 14:30 WIB

Relawan mengumpulkan mayat tentara Rusia yang ditemukan di desa Vilkhivka setelah direbut kembali oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina, 9 Mei 2022. REUTERS/Julia Kochetova

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mengumpulkan mayat tentara Rusia yang bergelimpangan di antara puing-puing bangunan, yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Rusia. Ukraina rela menggunakan segala cara, mulai dari DNA hingga tato untuk memverifikasi identitas mereka, dengan harapan dapat menukar tawanan perang.



Relawan ikut membantu militer Ukraina mengumpulkan 60 mayat di wilayah timur laut Kharkiv, tempat pasukan Rusia mundur dalam beberapa pekan terakhir. Jenazah di susun di gerbong kereta berpendingin.



Kharkiv, berlokasi sekitar 240 km ke tenggara, tempat pasukan Ukraina bertahan melawan serangan intens di wilayah Donbas, Ukraina Timur.

Relawan mengumpulkan mayat tentara Rusia yang ditemukan di desa Vilkhivka setelah direbut kembali oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, di wilayah Kharkiv, Ukraina, 9 Mei 2022. REUTERS/Julia Kochetova

Koordinator upaya pengumpulan jenazah tentara Rusia, Anton Ivannikov mengatakan jenazah terkadang digunakan sebagai bagian dari pertukaran tahanan. Mayat orang-orang yang terkait serta pejabat tinggi bisa sangat berharga untuk pertukaran.

Advertising
Advertising


"Kami mengumpulkan semua dokumen, semua kartu kredit. Apa pun yang akan membantu kami mengidentifikasi tubuh, termasuk tato dan DNA," kata Ivannikov, dikutip Reuters, Rabu, 25 Mei 2022.


"Di masa depan ini akan memberi tahu kami prajurit mana, brigade mana yang berada di wilayah ini, untuk pertukaran lebih lanjut," katanya. Ivannikov menambahkan, jenazah akan diberangkatkan menggunakan kereta api ke Kyiv, tempat tim negosiasi pertukaran.


Pada upaya pemulihan baru-baru ini di desa Mala Rohan, timur kota Kharkiv, para sukarelawan menggunakan tali untuk menyeret mayat dua tentara Rusia dari dalam sumur. Mereka berada di antara rumah-rumah yang rusak parah akibat penembakan.


Ivannikov mengatakan, setidaknya salah satu dari keduanya dalam kondisi tangan terikat. Kemungkinan, itu menandakan mereka telah dihukum sebagai pembelot. Dua sukarelawan membungkus mayat-mayat itu dengan terpal plastik putih dan mengangkatnya ke dalam ambulans yang sudah menunggu.



Para sukarelawan menggali mayat lain dari kuburan dangkal yang ditandai dengan papan karton darurat yang bertuliskan "Penghuni Rusia dimakamkan di sini" dengan nama tentara dan tanggal pemakaman.



Mayat keempat, salah satu dari 12 jenazah yang ditemukan di desa selama tiga hari, ditarik dari ruang bawah tanah rumah seorang perempuan. Ivannikov menyebut, dia ditinggalkan sendirian ketika rekan-rekannya mundur.

"Kemungkinan besar, dia menembak dirinya sendiri."


Kementerian Pertahanan Rusia belum menanggapi tuduhan tentara Rusia mungkin ditembak karena desersi. Mereka juga belum membalas pertanyaan apakah Rusia akan mempertimbangkan untuk menukar mayat dengan tawanan perang Ukraina.


Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata tetangganya. Kyiv mengatakan tidak pernah mengancam Rusia dengan cara apa pun dan mengatakan serangan itu benar-benar tidak beralasan.


REUTERS

Baca juga : Miliarder George Soros Ingatkan Invasi Rusia Bisa Jadi Perang Dunia III

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

4 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

11 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya