Korea Utara Tembakkan 3 Rudal

Reporter

Tempo.co

Rabu, 25 Mei 2022 13:00 WIB

Foto rudal balistik antarbenua (ICBM) "Hwasong-17" pada peluncurannya dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 25 Maret 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. Hwasong-17 mungkin berisi tiga atau empat hulu ledak, atau berpotensi campuran umpan dan hulu ledak asli, sehingga peluncuran hanya beberapa rudal akan cukup untuk merepotkan pertahanan AS. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menembakkan tiga rudal, yang salah satunya diyakini rudal balistik lintas benua (ICBM) pada Rabu, 25 Mei 2022 atau setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menuntaskan lawatan ke Asia. Dalam kunjungannya itu, Biden setuju untuk menerbitkan kebijakan baru guna menghalau Korea Utara.

Kepala staf gabungan militer Korea Selatan menyatakan ada tiga rudal yang ditembakkan dalam jarak kurang dari satu jam. Rudal-rudal tersebut dilepaskan dari Sunan, yakni sebuah area di Ibu Kota Pyongyang, Korea Utara, di mana bandara internasional di sana telah menjadi sebuah tempat uji coba rudal.

Rudal pertama yang ditembakkan penampakannya seperti ICBM, sedangkan rudal kedua sulit diidentifikasi dan gagal meluncur. Adapun rudal ketiga adalah rudal balistik jarak pendek (SRBM).

Advertising
Advertising

Angkatan Bersenjata Korea Selatan meyakinkan mereka akan tetap melakukan latihan militer bersama Amerika Serikat. Di antara latihan militer tersebut adalah uji coba rudal surface-to-surface.

Pada tahun ini, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal, mulai dari senjata hypersonic hingga pengujian ICBM untuk pertama kalinya setelah lima tahun. Korea Utara juga tampaknya akan mempersiapkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Belum lama ini, otoritas Amerika Serikat dan Korea Selatan sudah memperingatkan Korea Utara tampaknya sedang siap-siap untuk melakukan uji coba senjata. Kemungkinan uji coba itu bakal dilakukan selama kunjungan Bidan ke Asia, di mana dalam lawatan itu Biden berdiskusi dengan Presiden Korea Selatan yang baru Yoon Suk-yeol.

Presiden Yoon mengutuk uji coba senjata yang baru saja dilakukan oleh Korea Utara dan menyebutnya sebagai sebuah kuburan provokasi, khususnya karena itu dilakukan sebelum Biden pulang ke negaranya. Yoon menjadi Presiden Korea Selatan pada 10 Mei 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Breaking News: Serangan Tembakan di Kereta Api New York, Polisi Temukan Bom

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

11 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

13 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

19 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya