Palestina Desak ICC Selidiki Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Mei 2022 14:30 WIB

Orang-orang menangis di atas peti jenazah reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Jenin, dibawa ke kantor saluran berita di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 11 Mei 2022. Abbas Momani/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian luar negeri Palestina secara resmi meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki pembunuhan jurnalis veteran Al Jazeera Shireen Abu Akleh.

“Kami telah mendokumentasikan [kejahatan] dan menyerahkan file tentang itu ke jaksa ICC bersama dengan pelanggaran Israel lainnya,” kata Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki kepada Anadolu Agency pada Senin.

Al-Maliki meminta pengadilan yang berbasis di Den Haag untuk menambahkan kematian Abu Akleh ke kejahatan lain yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dan memfasilitasi penyelidikan resmi untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Pada 11 Mei, Abu Akleh, 51 tahun, sedang meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat ketika dia ditembak mati. Saluran televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar dan beberapa saksi mata mengatakan Abu Akleh, yang mengenakan helm dan rompi biru bertanda "PRESS", dibunuh dengan darah dingin oleh pasukan Israel.

Insiden ini menuai kecaman internasional dan menuntut penyelidikan yang transparan. Tel Aviv telah membantah membunuhnya, tetapi mengatakan jika tentara Israel memang benar menembak Abu Akleh maka tidak ada kejahatan kriminal yang harus diselidiki.

Advertising
Advertising

“Kami meminta ICC untuk mengadopsi laporan ini untuk mempercepat penyelidikan dan membawa penjahat dan pembunuh ke pengadilan internasional,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina pada Senin lalu seperti dilansir Al Jazeera.

Kemarahan atas kematiannya diperparah ketika pasukan Israel yang memegang tongkat memukuli pengusung jenazah yang membawa peti mati Abu Akleh yang ditutupi oleh bendera Palestina di Yerusalem Timur.

Mustafa Barghouti, sekretaris jenderal Inisiatif Nasional Palestina, menuduh ICC melakukan standar ganda dalam menangani kasus-kasus yang diajukan oleh warga Palestina.

“Kami telah memberikan informasi selama 13 tahun terakhir tetapi penyelidikan belum dimulai. Dan dalam waktu kurang dari dua bulan, ICC telah mengirim 42 penyelidik ke Ukraina,” kata Barghouti, mantan menteri informasi Palestina.

Baca juga: Israel Larang Muslim Hadiri Pemakaman Jurnalis Aljazeera Shireen Abu Akleh

SUMBER: AL JAZEERA

Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

4 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

5 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

9 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

11 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

12 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

22 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya