Korea Utara Klaim Angka Kematian Covid Nol, Banyak yang Meragukan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 24 Mei 2022 12:15 WIB

Petugas medis tentara terlibat pekerjaan distribusi pasokan obat-obatan di tengah pandemi COVID-19 di Pyongyang, Korea Utara, 22 Mei 2022 dalam foto ini dirilis 23 Mei 2022 oleh KCNA. KCNA melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menyatakan tidak ada kematian baru di antara pasien demam di negara itu, pertama kali sejak pandemi Covid-19 melanda negeri itu dua minggu lalu.

Pyongyang juga mengklaim adanya tren penurunan "stabil" dalam kasus Covid-19 ini.

Gelombang Covid-19, yang pertama kali diumumkan Korea Utara pada 12 Mei, telah memicu kekhawatiran akan kurangnya vaksin, infrastruktur medis yang tidak memadai, dan potensi krisis pangan di negara berpenduduk 25 juta itu.

Tetapi Korea Utara mengatakan pihaknya melaporkan "keberhasilan" dalam membendung penyebaran virus, dan bahwa tidak ada kematian akibat demam baru yang dilaporkan pada Senin malam, 23 Mei 2022, meskipun ada 134.510 pasien baru.

Ini menandai hari ketiga berturut-turut angka harian tetap di bawah 200.000 dan pertama kalinya bagi Korea Utara untuk melaporkan tidak ada kematian baru sejak mengumumkan jumlah pasien demam harian, menurut kantor berita resmi KCNA, Selasa.

Advertising
Advertising

Namun Korea Utara belum mengkonfirmasi jumlah orang yang dites positif virus corona, sebaliknya, melaporkan jumlah dengan gejala demam.

Jumlah total kasus tersebut, yang dihitung sejak akhir April, naik menjadi 2,95 juta, sementara jumlah kematian mencapai 68, menurut KCNA.

"Dalam beberapa hari setelah sistem pencegahan epidemi darurat maksimum diaktifkan, tingkat morbiditas dan mortalitas secara nasional telah menurun secara drastis dan jumlah orang yang pulih meningkat, sehingga secara efektif membatasi dan mengendalikan penyebaran penyakit pandemi," kata KCNA.

Angkanya diragukan

Namun, banyak analis meragukan kredibilitas angka-angka tersebut.

"Melalui campuran pengujian yang tidak memadai, disinsentif di tingkat administrasi yang lebih rendah untuk melaporkan wabah serius, kasus, kematian, dan motivasi politik apa pun yang mungkin disingkirkan oleh eselon atas, kita memiliki statistik yang pada dasarnya tidak masuk akal," kata Christopher Green, spesialis Korea di Universitas Leiden di Belanda.

Korea Utara mengatakan pihak berwenang mendistribusikan makanan dan obat-obatan di seluruh negeri, dengan petugas medis militer dikerahkan untuk membantu mendistribusikan obat-obatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

KCNA juga mengatakan Korea Utara sedang memperluas produksi pasokan obat-obatan esensial, meskipun tidak merinci jenis apa yang diproduksi.

Korea Selatan dan Amerika Serikat telah mengusulkan untuk membantu Korea Utara memerangi pandemi, termasuk dengan vaksin, tetapi Pyongyang belum menanggapi tawaran itu.

"Secara statistik, pengumuman harian hampir tidak sebanding dengan standar internasional dan tampaknya lebih ditujukan untuk audiens domestik," kata Moon Jin-soo, seorang profesor di Seoul National University College of Medicine, mengacu pada tingkat kematian yang dilaporkan di Korea Utara sebesar 0,002%. .

Tingkat kematian COVID-19 Korea Selatan mencapai 0,13% pada hari Selasa.

Badan mata-mata Korea Selatan sebelumnya mengatakan kepada anggota parlemen bahwa angka harian yang diumumkan oleh Korea Utara tampaknya termasuk pasien non-Covid-19 karena sejumlah penyakit yang ditularkan melalui air sudah menyebar luas di negara itu sebelum mengumumkan wabah virus corona.

Reuters

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya