Desa di Ukraina Bikin Banjir Buatan Agar Tak Diserang Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 16 Mei 2022 21:30 WIB

Kondisi rumah warga yang terendam banjir di Demydiv, Ukraina, 15 Mei 2022. Pasukan Ukraina sengaja membuka bendungan dan membiarkan air dari Sungai Irpin membanjiri desa tersebut agar terhindar dari serangan Rusia. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah desa kecil yang berada di utara Kyiv, bernama Demydiv disebut berhasil mencegah serangan Rusia setelah membuat wilayah di sana baniir. Walau banjir yang diciptakan secara sengaja itu menghasilkan rawa dan menenggelamkan ruang bawah tanah serta ladang, warga sekitar mengaku tidak menyesali pengorbanan mereka.

Pasukan Ukraina membuka bendungan di Demydiv saat awal perang, yang menyebabkan Sungai Irpin membanjiri desa dan ribuan hektar di sekitarnya. Langkah itu, dianggap berhasil menghentikan tentara dan tank Rusia yang menerobos garis Ukraina.

Warga menggunakan perahu karet saat beraktivitas di tengah banjir di Demydiv, Ukraina, 15 Mei 2022. Hingga kini, penduduk desa masih menggunakan perahu karet untuk beraktivitas di tengah banjir. REUTERS/Carlos Barria

Volodymyr Artemchuk, warga Demydiv, 60 tahun, mengatakan strategi tersebut sangat bagus.

"Apa yang akan terjadi jika mereka (pasukan Rusia), mampu menyeberangi sungai kecil dan kemudian pergi ke Kyiv?" katanya, dilansir Reuters, Senin, 16 Mei 2022.

Advertising
Advertising



Pengakuan sama disampaikan Oleksandr Rybalko, 39 tahun. Dia mengatakan lebih dari sepertiga dari beberapa ladang terendam banjir, namun tidak ada penyesalan sedikit pun.



Sekitar dua bulan kemudian, warga di desa itu masih menghadapi dampak banjir. Warga bahkan harus menggunakan perahu karet untuk bergerak dan menanami lahan kering yang tersisa dengan bunga dan sayuran.



Anak-anak dibiarkan menggunakan lahan basah itu sebagai taman bermain.



Invasi Rusia ke Ukraina sekarang memasuki bulan ketiga. Sejak Moskow pertama kali bermanuver pada Februari 2022, perang telah merenggut ribuan nyawa warga sipil, membuat jutaan orang Ukraina mengungsikan diri, dan menghancurkan kota menjadi puing-puing.



Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan bahwa perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.



Selama akhir pekan, Rusia menyerang wilayah timur Ukraina. Pada Minggu, 15 Mei 2022, tentara Rusia berusaha untuk mengepung pasukan Ukraina dalam pertempuran di Donbas.



REUTERS

Baca juga: Elon Musk Sebut VW Produsen Mobil Listrik Terbesar Kedua Setelah Tesla

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

13 jam lalu

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Meninting rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

13 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

2 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

3 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya