Kebakaran Mematikan di India, Dua Terduga Pelaku Ditangkap

Reporter

Daniel Ahmad

Minggu, 15 Mei 2022 13:00 WIB

Ilustrasi kebakaran. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Kebakaran besar di sebuah gedung komersial berlantai empat terjadi pada Jumat, 13 Mei 2022, di New Delhi, India, dengan menewaskan sedikitnya 27 orang. Polisi New Delhi kini sudah menangkap dua orang yang diduga bertanggung jawab atas peristiwa ini.

Seperti dilansir Al Jazeera, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Delhi Atul Garg pada Sabtu, 14 Mei 2022, mengatakan kepada wartawan, selain jumlah korban meninggal, ada 12 lainnya terluka dalam kobaran api yang melanda gedung di daerah Mundka di pinggiran barat New Delhi itu.

Garg mengatakan, bangunan itu tidak memiliki izin keamanan dari pemadam kebakaran dan juga tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan kebakaran. Dia menambahkan, kebakaran dimulai di lantai pertama, yang menampung sebuah perusahaan yang memproduksi kamera keamanan.

Lebih dari 75 orang berada di dalam gedung ketika kebakaran terjadi pada Jumat malam. Menurut saksi mata, beberapa melompat dari jendela untuk menyelamatkan diri. Petugas pemadam kebakaran, memecahkan kaca dan menyelamatkan orang-orang dengan tali.

Menurut Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal yang mengunjungi lokasi itu pada Sabtu, dua bersaudara, pemilik perusahaan, ditangkap oleh polisi. Pemilik gedung telah melarikan diri.

Polisi mendaftarkan kasus ini atas pembunuhan yang dapat dipersalahkan, tapi tidak termasuk pembunuhan dan persekongkolan kriminal. Keduanya bisa divonis hukuman penjara seumur hidup atau 10 tahun penjara.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, dia sedih dengan hilangnya nyawa dan berharap untuk pemulihan cepat dari 12 orang yang terluka yang telah dirawat di rumah sakit. Modi menjanjikan 200.000 rupee atau sekitar Rp38 juta sebagai kompensasi untuk keluarga terdekat para korban.

Bangunan itu sendiri terletak di daerah padat dengan unit industri. Garg mengatakan, mobil pemadam kebakaran membutuhkan waktu untuk mencapai tempat itu.

Dua puluh tujuh mobil pemadam kebakaran memadamkan api setelah berjuang selama lebih dari lima jam. Tim pemadam kebakaran melaporkan, operasi pencarian berlanjut semalam untuk mencari siapa pun yang terperangkap di puing-puing.

Sampai saat ini, penyebab kebakaran belum jelas dan sedang diselidiki.

Adapun, menurut Garg, semua 27 mayat ditemukan dari lantai dua, tempat orang-orang yang menghadiri pertemuan motivasi terperangkap dalam api. Hanya lima korban yang telah diidentifikasi sejauh ini karena mayat-mayat itu terbakar parah, katanya, seraya menambahkan bahwa pekerjaan penyelamatan telah selesai.

Ruang Kendali Kebakaran sebelumnya mengatakan, sedikitnya 50 orang diselamatkan dari gedung, yang sebagian besar berisi toko-toko.

Kebakaran sering terjadi di India. Kerap kali, undang-undang bangunan dan norma keselamatan sering dilanggar oleh pembangun dan penduduk.

Pada 2019, kebakaran yang disebabkan korsleting listrik melanda sebuah gedung di ibu kota India dan menewaskan 43 orang.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Tas di India Tewaskan 43 Orang

SUMBER: Al Jazeera

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

8 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

20 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

1 hari lalu

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya