Hadapi Ancaman Kremasi, Pengungsi Mendesak Kuburan Muslim di Ibu Kota Yunani

Reporter

Tempo.co

Minggu, 15 Mei 2022 10:10 WIB

Ilustrasi pemakaman muslim. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta -Pengungsi beragama Muslim di Yunani mendesak pemerintah untuk menyediakan lahan pemakaman bagi mereka di Ibu Kota, Athena.

Salah satu pengungsi yang memintanya adalah Esfandiyar Fagkiri. Berdiri di dekat kuburan kecil putranya yang berusia lima tahun di pemakaman Kristen Ortodoks Schisto di pinggiran Athena, dia merasakan "sakit ganda".

Dia tidak hanya kehilangan salah satu dari lima anaknya, tetapi keluarga Afghanistan tidak dapat mendoakan jenazah bocah berusia lima tahun itu menurut ritual agama Islam karena kuburannya adalah milik orang Kristen.

Hasibollah Fagkiri ditabrak dan terluka parah oleh sebuah truk pada Januari 2021 saat bermain dengan anak-anak lain di dekat pintu masuk kamp migran Malakassa, utara Athena. Tempat ia tinggal bersama keluarganya sejak September 2020. Ia kemudian menghembuskan nafas terakhir.

Setelah menguburkan putra mereka, keluarga Fagkiri terkejut diberitahu bahwa tubuhnya harus digali setelah tiga tahun -- pada 2024.

Advertising
Advertising

Ini adalah prosedur standar di pemakaman Yunani karena kekurangan ruang yang kronis -- terutama di wilayah Athena yang lebih besar di mana lebih dari sepertiga penduduk negara itu tinggal.

Namun bagi keluarga Hasibollah yang berduka, hal itu tidak terpikirkan. “Islam tidak mengizinkan penggalian atau kremasi, tubuh tetap dikubur selamanya,”kata Fagkiri.

Kendati demikian, pemerintah Athena berkukuh. “Bagi orang-orang yang tidak memiliki kuburan keluarga yang dibayar, penggalian setelah tiga tahun adalah wajib," tutur Dimosthenis Stamatatos, kepala asosiasi kotamadya di dekat kuburan Schisto.

Jenazah orang mati sering disimpan di lampiran khusus gereja pemakaman.

Yunani adalah negara mayoritas Kristen Ortodoks, dan pemakaman Muslim hanya dapat ditemukan di Thrace, sebuah wilayah di timur laut negara itu dekat perbatasan Yunani-Turki, 750 kilometer dari Athena.

Daerah ini adalah rumah bagi minoritas Muslim berusia berabad-abad, warisan kehadiran Kekaisaran Ottoman di daerah tersebut.

Di Athena, jumlah Muslim dulunya tidak berarti, tetapi ini telah berubah setelah krisis pengungsi pada 2015.

Sekarang ada sekitar setengah juta Muslim di ibu kota Yunani setelah gelombang migrasi berturut-turut dan kedatangan ribuan keluarga dari Timur Tengah, Afrika Utara dan anak benua India yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan.

Thrace terlalu jauh bagi sebagian besar keluarga untuk menguburkan jenazah mereka di sana, dan biaya pemindahan jenazah menjadi sangat mahal.

"Mengingat tingginya biaya pemindahan orang mati ke Thrace, jumlah penguburan Muslim di pemakaman Ortodoks di Athena telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir," Rezai Mohtar, presiden komunitas Afghanistan, mengatakan dalam konferensi pers pekan lalu.

Pandemi COVID-19 telah membuat segalanya lebih sulit bagi keluarga yang berduka, katanya.

Menurut Javed Aslam, anggota terkemuka komunitas Pakistan di Yunani, komunitas migran Muslim telah lama meminta pemakaman di Athena.

Pejabat kota Stamatatos mengatakan bahwa pada 2016 Gereja Ortodoks Yunani menyumbangkan lima hektar tanah di pemakaman Schisto untuk umat Islam. Namun, sengketa hukum dengan kontraktor membuat penyelesaian proyek tersebut tertunda.

Seorang pejabat senior di kementerian pendidikan Yunani, yang juga mengawasi masalah-masalah keagamaan, mengatakan proyek tersebut telah diberi lampu hijau dan "akan dilaksanakan mengingat banyaknya jumlah Muslim di Athena."

Tapi, kelompok hak asasi dan oposisi utama partai kiri Syriza tidak begitu optimis, menunjuk pada retorika anti-migrasi yang kuat dari pemerintah konservatif saat ini di tengah tuduhan berulang terhadap penolakan migran ilegal di perbatasan negara itu.

"Ketika menyangkut penghormatan terhadap hak-hak migran dan pengungsi, konteksnya di Yunani adalah negatif," kata anggota parlemen Syriza, Giorgos Psychogios.

Hal ini ditunjukkan dengan masjid resmi pertama di Athena dibuka pada November 2020. Membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk diselesaikan setelah mendapat tentangan kuat dari Gereja Ortodoks, serta dari kelompok nasionalis Yunani.

Baca juga:

SUMBER: FRANCE24

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

5 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

5 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya