Delegasi Hamas ke Rusia Minta Dukungan, Sempat Bertemu Ramzan Kadyrov Chechnya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 Mei 2022 15:27 WIB

Anggota kelompok Palestina Hamas membawa senjata mereka selama pemakaman seorang pria yang tewas dalam ledakan yang terjadi pada Jumat malam di kamp Palestina Burj al-Shemali, di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan, 12 Desember 2021. [REUTERS /Ali Hankir]

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Hamas Palestina mengunjungi Moskow pada 4 Mei 2022. Dalam kunjungan tersebut Hamas mengadakan pembicaraan dengan pejabat Rusia di wisma Kementerian Luar Negeri Rusia. Pembicaraan berakhir pada 5 Mei.

Dilansir dari Al Monitor, Sabtu, 14 Mei 2022, kunjungan Hamas ke Moskow terjadi pada saat hubungan Rusia dan Israel tegang. Sebabnya Israel ikut mengutuk perang Rusia Ukraina.

Delegasi Hamas dipimpin oleh kepala kantor hubungan internasional Moussa Abu Marzouk. Termasuk dalam rombongan adalah anggota biro politik gerakan, terutama Fathi Hammad dan Hussam Badran.

Hubungan antara Moskow dan Tel Aviv memburuk setelah Tel Aviv mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina. Invasi itu disebut pelanggaran mencolok terhadap tatanan internasional.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Russia Today pada 15 April 2022, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Israel sedang mencoba mengeksploitasi situasi di sekitar Ukraina, untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari konflik Palestina-Israel. Konflik Palestina Israel merupakan salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan.

Advertising
Advertising

Pada 4 Mei 2022, Presiden Israel Isaac Herzog menuntut agar Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov meminta maaf atas pernyataan yang tentang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky keturunan Yahudi. Zelensky juga disebut berhubungan dengan Nazisme. Sebelumnya Rusia juga menyebut bahwa Hitler adalah keturunan Yahudi.

Ketegangan antara kedua belah pihak meningkat menyusul pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova selama wawancara dengan Radio Sputnik pada 4 Mei. Zalharova mengatakan bahwa tentara bayaran Israel bertempur di Ukraina berdampingan dengan para pejuang dari Batalyon Azov, yang dianggap sebagai salah satu lawan paling sengit dari pasukan Rusia.

Setelah bertemu dengan pejabat Rusia, Abu Marzouk memberi pernyataan kepada Al-Mayadeen TV. “Persamaan baru sedang diberlakukan hari ini dalam sistem global, dan ada peluang untuk mengubah status quo dalam sistem global untuk kepentingan yang tertindas di dunia.”

Dia menambahkan bahwa perubahan tatanan dunia akan mempengaruhi masa depan Israel.

Sebuah sumber terkemuka di Hamas yang berada di antara delegasi kunjungan ke Moskow mengatakan kepada Al-Monitor dengan syarat anonim bahwa kunjungan ini unik dan luar biasa. Sumber tersebut menjelaskan bahwa delegasi itu bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov dan lainnya di Dewan Federasi Rusia dan Senat. Dalam pembicaraan itu dibahas ihwal serangan Israel terhadap tempat-tempat suci Kristen dan Islam di Yerusalem.

“Pembicaraan dengan pejabat Rusia, bagaimanapun, lebih terfokus pada pengembangan dukungan Rusia untuk Palestina, membawa hubungan antara Hamas dan Moskow ke tingkat baru yang lebih maju, dan mematahkan pengepungan Israel yang diberlakukan di Jalur Gaza sejak 2007,” ujar sumber yang tak mau disebutkan namanya itu.

Delegasi Hamas di Moskow juga bertemu dengan ketua Dewan Iftaa di Rusia, Sheikh Rawi Ein al-Dein. Sheikh Rawi menegaskan simpati umat Islam di Rusia dengan Palestina dalam konflik dengan Israel. Ia mengatakan bahwa Muslim Rusia akan memberikan bantuan apa pun kepada Palestina.

Delegasi Hamas juga bertemu dengan pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, di Moskow. Dalam pertemuan pertama antara kedua belah pihak, bertujuan untuk meletakkan benih membangun hubungan antara Hamas dan Grozny, ibu kota Chechnya.

Walid al-Mudallal, seorang profesor ilmu politik di Universitas Islam Gaza, mengatakan kepada Al-Monitor, kecenderungan Moskow untuk menjalin hubungan dengan Hamas mungkin mendorong Tel Aviv untuk mengubah sikapnya terhadap perang di Ukraina.

Baca: 3 Warga Palestina Tewas Ditembak Polisi Israel, Serang Perayaan Hari Kemerdekaan

AL MONITOR

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

7 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

9 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

10 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

16 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

17 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

17 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

18 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

18 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

18 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya