Polisi Israel Serang Prosesi Pemakaman Shireen Abu Akleh, Peti Mati Nyaris Jatuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 14 Mei 2022 00:42 WIB

Keluarga dan teman-teman membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, ketika bentrokan meletus dengan pasukan keamanan Israel, selama pemakamannya di Yerusalem, 13 Mei 2022. REUTERS/ Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Israel menyerang prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, Jumat, 13 Mei 2022. Rombongan yang sedang mengangkat jenazah sempat kocar-kacir, dan peti nyaris jatuh.

Ribuan orang pelayat membawa peti mati itu melalui Kota Tua Yerusalem dalam curahan kesedihan dan kemarahan atas pembunuhannya.

Di sekitar peti mati Abu Akleh, lusinan orang Palestina, beberapa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan "dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen," mulai berjalan menuju gerbang Rumah Sakit St. Joseph.

Polisi Israel mencoba menghentikan mereka dengan menerobos gerbang halaman dan menyerang kerumunan, beberapa memukuli pengusung jenazah dengan tongkat dan menendang mereka.

Pada satu titik kelompok yang membawa peti mati bersandar ke dinding dan hampir menjatuhkannya, memulihkannya tepat sebelum salah satu ujungnya menyentuh tanah saat granat kejut meledak.

Advertising
Advertising

Adegan kekerasan, yang hanya berlangsung beberapa menit, menambah kemarahan warga Palestina atas pembunuhan Abu Akleh, yang mengancam akan memicu kekerasan yang meningkat sejak Maret.

Abu Akleh, yang meliput Palestina dan Timur Tengah selama lebih dari dua dekade, ditembak saat melaporkan serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu lalu.

Pihak berwenang Palestina menuding pasukan Israel sebai pembunuh jurnalis itu. Pemerintah Israel awalnya menyatakan bahwa tembakan Palestina mungkin menjadi penyebabnya, tetapi para pejabat juga mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengesampingkan bahwa tembakan Israel yang membunuhnya.

Polisi Israel mengatakan sekelompok warga Palestina di luar rumah sakit, yang mereka gambarkan sebagai perusuh, mulai melempari petugas dengan batu. "Polisi dipaksa untuk bertindak," kata polisi Israel.

Qatar dan Al Jazeera mengutuk tindakan polisi tersebut. Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan adegan itu "sangat mengejutkan" dan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan dia "sangat tertekan oleh gambar-gambar itu", sementara UE mengatakan itu mengerikan.

Beberapa menit setelah polisi turun tangan, peti mati Abu Akleh ditempatkan di dalam kendaraan menuju Katedral Kabar Sukacita Perawan di Kota Tua Bertembok Yerusalem, di mana upacara pemakaman berlangsung dengan damai.

Kerumunan orang Palestina berbaris di gang-gang sempit Kota Tua saat peti mati dibawa ke Pemakaman Gunung Sion di dekatnya.

Reuters

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

10 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

16 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

16 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

20 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

22 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

23 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

1 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya