Kementerian Luar Negeri Tunggu Hasil Resmi Ferdinand Marcos Jr Jadi Presiden

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 12 Mei 2022 18:00 WIB

Ferdinand Marcos Jr. putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos ikut mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan (REUTERS | Romeo Ranoco)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI tidak bisa mengomentari figur Ferdinand Marcos Jr. atau yang akrab disapa Bongbong, yang baru saja memenangkan pemilu presiden Filipina. Walau putra mantan Presiden Ferdinand Marcos itu mendapat kecaman dari kelompok HAM, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan semua kandidat di pemilu presiden Filipina akan masuk bagian ASEAN.

"Siapa pun yang terpilih jadi presiden Filipina, tentunya akan menjadi keluarga besar ASEAN," kata Faizasyah saat ditemui usai jumpa pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis, 12 Mei 2022.
Tangkapan layar—Pj Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, pada acara 'Webinar Internasional tentang Mempromosikan Investasi Qatar di Indonesia: Tantangan, Pengalaman, dan Peluang', diakses dari Rabu (30 Maret). , 2022). (ANTARA/Katriana)
Dari posisi Indonesia, Faizasyah menggarisbawahi hubungan bilateral dengan Filipina tetap berjalan dengan baik. Di bidang ekonomi, hubungan kedua negara setidaknya mencatat surplus.
Marcos Jr. adalah putra mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos Sr. Dia meraup mayoritas suara dan dipastikan menang dalam versi hitung cepat sebagai presiden Filipina.
Ia mendapat 31 juta suara. Sedikitnya dia mengumpulkan dua kali lebih banyak dari pesaing kuatnya Leni Robredo, yang sekarang menjabat sebagai wakil presiden Filipina.
Kelompok HAM memendam kekhawatiran dengan terpilihnya putra Marcos Jr itu karena rekam jejak kekuasaan bapaknya yang kelam. Badan Karapatan, misalnya, meminta warga Filipina untuk menolak kepresidenan Marcos yang baru, yang disebutnya dibangun di atas kebohongan dan disinformasi untuk menghilangkan bau citra menjijikkan Marcos.
Adapun pasangan wakil presiden Marcos Jr dalam pemilu kali ini adalah Sara Duterte-Carpio, putri dari Presiden Filipina Rodtigo Duterte. Duterte-Carpio memenangkan lebih dari tiga kali jumlah suara dibandingkan dengan saingan terdekatnya dan juga kemungkinan memperluas daya tarik Marcos di banyak bidang.
Amnesty International menuduh Marcos Jr dan pasangannya menghindari pembahasan pelanggaran HAM, termasuk yang dilakukan di bawah darurat militer dan selama perang berdarah Presiden Duterte terhadap narkoba.
Human Rights Watch (HRW) juga sudah mewanti-wanti Marcos Jr. agar dapat mengambil tindakan cepat dan tegas dalam memperbaiki situasi HAM di Filipina setelah resmi dilantik. Dia diminta mengatasi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan yang melibatkan Duterte.
Kebijakan perang melawan narkoba di Filipina telah mengakibatkan pembunuhan di luar proses hukum terhadap ribuan orang.
Faizasyah mengatakan, sejauh ini Kementerian Luar Negeri RI masih menunggu pengumuman hasil resmi dari komisi penyelenggaran pemilu presiden di Filipina. Meskipun berbagai laporan sudah memastikan kemenangan Marcos Jr. atau Bongbong, Indonesia disebut hanya akan mengucapkan selamat setelah ada pernyataan dari otoritas terkait.
"Pada waktunya, sebagaimana lazimnya, presiden akan ucapkan selamat setelah ada penetapan pemenang dari pemilu tersebut," ujar Faizasyah.

Baca juga: Pakar Prediksi Kendala Koalisi Demokrat - Golkar pada Pemilu 2024

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

19 menit lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

5 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

15 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

18 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

22 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya