Rusia Dituduh Jadi Biang Kerok Krisis Pangan Global

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 12 Mei 2022 09:31 WIB

Petugas berjaga di dekat tumpukan mobil yang hancur selama invasi Rusia, di Irpin, Ukraina, 19 April 2022. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Negara sekaligus utusan khusus Kementerian Luar Negeri Jerman bidang Aksi Iklim Internasional, Jennifer Morgan, menuduh krisis pangan yang terjadi disebabkan invasi Rusia ke Ukraina. Dia sependapat dengan Menteri Kerja Sama Bidang Ekonomi dan Pengembangan Jerman Svenja Schulze, yang sebelumnya menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mengobarkan perang melalui kelaparan.

"Untuk memperjelas, agresi Rusia menyebabkan krisis pangan ini," kata Morgan saat jumpa pers di Rumah Dinas Kedutaan Besar Jerman di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Mei 2022.

"Kami sedang pantau. Kami berhubungan dekat dengan berbagai negara, untuk melihat apa kebutuhan mereka. Kami juga bekerja dengan mitra di seluruh dunia, melalui PBB."

Advertising
Advertising

Menurut data WFP (World Food Programe), ada lebih dari 300 juta orang mengalami kelaparan akut. PBB secara terus - menerus merevisi data dengan yang terbaru.

Schulze sudah memperingatkan harga bahan pangan di dunia sudah tiga kali mengalami kenaikan dan sudah menyentuh level tertinggi. Kabar yang terburuknya adalah masyarakat dunia sedang menghadapi kelaparan terburuk sejak Perang Dunia II, dimana jutaan orang bisa meninggal akibat kelaparan.

Bukan hanya itu, Schulze juga mengklaim Rusia telah mencuri gandum Ukraina dan memanfaatkan sejumlah negara-negara yang bergantung ke Negeri Beruang Merah tersebut. Hasil produk pertanian Ukraina konon hanya ditawarkan pada mereka yang benar-benar pro-Rusia.

Schulze mengklaim ada 40 negara yang menjadi tempat tinggal separuh dari populasi dunia yang tidak mengutuk tindakan Rusia ke Ukraina yang sebenarnya menjadi penyebab mereka rentan terhadap pemerasan makanan. Schulze tidak membeberkan bukti untuk mendukung ucapannya itu.

Dalam pernyataan sebelumnya pada 6 Mei 2022, WFP memperingatkan ada 44 juta orang di dunia sedang menghadapi kelaparan. Pasalnya gandum dari Ukraina tidak bisa sampai ke mereka. Muncul seruan agar pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam dibuka supaya gandum bisa dikirimkan pada orang yang membutuhkan.

Menurut Morgan, Jerman paling tidak melakukan dua langkah dalam menghadapi krisis pangan imbas agresi Rusia. Pertama melalui sanksi, dengan harapan perang segera berhenti. Kedua, terus memberikan bantuan kemanusiaan dan komunikasi dengan negara lain yang juga sedang dilanda kesusahan.

Berbeda dari para pejabat Jerman, Kepala Lembaga Swadaya Masyarakat Welthungerhilfe (WHH), Mathias Mogge, memperingatkan dampak bila Rusia dikucilkan dari acara internasional, termasuk pertemuan G20. Menurut Mogge hal itu bisa memperlambat upaya mengatasi krisis pangan global yang diperburuk oleh perang Rusia Ukraina.

Mogge mengatakan sangat penting untuk menjaga komunikasi dengan Rusia, salah satu negara produsen gandum terbesar di dunia. “Tentu saja, Rusia adalah agresor di sini, perlu ada sanksi dan lain sebagainya. Tetapi, dalam situasi kemanusiaan seperti yang kita miliki saat ini, harus ada jalur komunikasi yang terbuka.” katanya saat wawancara dengan Reuters akhir Maret.

Dia mengharapkan, para pemimpin negara-negara G7 bisa mengatasi masalah ini pada pertemuan mereka yang akan datang. Dia berpendapat, Rusia memiliki kapasitas memainkan peran konstruktif dalam mengurangi kelaparan di seluruh dunia, seperti saat mereka jadi anggota G8 pada 2007-2008.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

29 menit lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

19 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

22 jam lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

1 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya