Sri Lanka Rusuh, Pengunjuk Rasa Marah dan Bakar Rumah 38 Politisi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 Mei 2022 16:10 WIB

Demonstran anti-pemerintah membakar rumah milik menteri Sanath Nishantha dari kabinet Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa yang mengundurkan diri setelah pendukung partai yang berkuasa menyerbu kamp protes anti-pemerintah, di tengah krisis ekonomi negara itu, di Arachchikattuwa, Sri Lanka, 9 April 2022 REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengunjuk rasa di Sri Lanka membakar rumah-rumah milik 38 politisi dalam demonstrai yang berlangsung rusuh. Dilansir dari CNN, Rabu, 11 Mei 2022, polisi mengatakan selain dibakar, sebanyak 75 rumah lainnya dirusak.

Rakyat Sri Lanka marah kepada pemerintah akibat krisis ekonomi yang parah di negara tersebut. Mereka menentang jam malam yang diberlakukkan di seluruh negeri dan memprotes penanganan krisis ekonomi oleh pemerintah yang berujung pada kegagalan. Sri Lanka sedang dilanda krisis ekonomi terburuk sejak 1948.

Kementerian Pertahanan pada Selasa telah memerintahkan pasukan untuk menembak siapa pun yang ditemukan merusak properti negara atau menyerang pejabat. Kekerasan telah menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas sejak Senin. Belum jelas apakah semua kematian terkait langsung dengan protes. Selain itu lebih dari 200 orang terluka dalam unjuk rasa yang berujung pada kekerasan tersebut.

Sri Lanka, negara berpenduduk 22 juta ini sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang menghancurkan. Harga barang-barang kebutuhan sehari-hari melonjak dan terjadi pemadaman listrik besar-besaran selama berminggu-minggu. Sejak Maret, ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah turun ke jalan menuntut pemerintah untuk mengundurkan diri.

Militer harus menyelamatkan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa dari persembunyiannya yang dikepung demonstran pada Selasa. Ia dilarikan beberapa jam setelah mengundurkan diri menyusul bentrokan antara pengunjuk rasa pro dan anti-pemerintah.

Advertising
Advertising

Pengunduran diri Rajapaksa terjadi setelah pendukung pemerintah dengan bersenjatakan tongkat, memukuli pengunjuk rasa di beberapa lokasi di seluruh ibu kota, meruntuhkan serta membakar tenda mereka. Peristiwa ini ditayangkan di televisi.

Banyak pengunjuk rasa mengatakan tujuan utama mereka adalah memaksa Presiden Gotabaya Rajapaksa, saudara perdana menteri, untuk mundur. Hingga kini tak ada tanda-tanda presiden akan mengundurkan diri.

Pada Selasa, Presiden Rajapaksa meminta warga untuk tetap tenang, menghentikan kekerasan dan tindakan balas dendam terlepas dari afiliasi politik manapun. "Semua upaya akan dilakukan untuk memulihkan stabilitas politik melalui konsensus, dalam amanat konstitusi untuk menyelesaikan krisis ekonomi," cuit Presiden Rajapaksa melalui Twitter.

Baca: Krisis Sri Lanka, Militer Perintahkan Tembak di Tempat untuk Padamkan Kerusuhan

CNN | ALJAZEERA

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

7 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

3 hari lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

10 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

29 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

34 hari lalu

Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

Ribuan warga Yordania menyerukan diakhirinya perjanjian perdamaian antara negara itu dengan Israel, sebagai protes atas gesonida di Gaza

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

37 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

38 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

McDonald's di Sri Lanka mencabut kerja sama dengan mitra lokal dan memutuskan hengkang karena masalah kebersihan.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

41 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya