Muncul Pertama Kali Sejak Krisis, Perdana Menteri Sri Lanka Dicemooh Demonstran

Reporter

Tempo.co

Senin, 9 Mei 2022 11:45 WIB

Pendemo meneriakkan slogan-slogan dalam demo menentang Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Lapangan Kemerdekaan, Kolombo, Sri Lanka, 4 April 2022. Jam malam dan pemblokiran media sosial seperti Facebook hingga Whatsapp diberlakukan untuk menahan kerusuhan publik. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dicemooh demonstran dalam penampilan publik pertamanya sejak protes terhadap penurunan ekonomi terburuk di negara itu meletus. Pengunjuk rasa menuntut Mahinda, keluarga yang berkuasa, mengundurkan diri karena krisis yang memburuk.

Pada Ahad, Perdana menteri mengunjungi salah satu kuil Buddha tersuci di Anuradhapura. Ia disambut oleh puluhan pria dan wanita yang membawa poster dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut "pencuri" dilarang masuk kota suci, 200 km utara Kolombo, ibu kota komersial dan kota terbesar di Sri Lanka.

“Kami akan menyembah Anda jika Anda mundur [sebagai perdana menteri] dan pergi,” teriak seorang pria.

Pasukan keamanan bersenjata lengkap dikerahkan sementara polisi bergerak untuk membersihkan jalan bagi konvoi enam kendaraan Mahinda. Para pejabat mengatakan perdana menteri akan kembali ke ibu kota dengan helikopter.

Beberapa jalan utama di negara itu diblokir oleh orang-orang yang memprotes kurangnya gas untuk memasak, bensin dan solar. Kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan mengatakan para demonstran berperilaku "provokatif dan mengancam" dan mengganggu layanan penting.

Advertising
Advertising

Ketika orang-orang mengantri untuk bahan bakar di seluruh negeri, bahan pokok dijatah di toko-toko dan kekurangan obat-obatan dan pemadaman meningkat, warga di seluruh pulau Asia Selatan turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Mahinda dan saudaranya, Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Pemerintah memberlakukan keadaan darurat yang memberikan kekuatan militer untuk menangkap dan menahan orang-orang pada hari Jumat setelah serikat pekerja membuat negara itu berhenti total dalam upaya untuk menekan Rajapaksa untuk mundur.

Presiden berusia 72 tahun itu tidak terlihat di depan umum sejak puluhan ribu orang berusaha menyerbu kediaman pribadinya di Kolombo pada 31 Maret. Sejak 9 April, ribuan orang berkemah di depan kantornya di Kolombo.

Sumber mengatakan presiden mungkin meminta saudaranya Mahinda untuk mundur dalam upaya membuka jalan bagi pemerintah persatuan untuk membimbing Sri Lanka melewati krisis. Namun, partai oposisi terbesar di negara itu menegaskan tidak akan bergabung dengan pemerintah mana pun yang dipimpin oleh seorang anggota klan Rajapaksa.

Sri Lanka dilanda krisis ekonomi setelah pandemi virus corona menghantam pendapatan dari pariwisata dan pengiriman uang. Pada April, negara itu mengumumkan gagal bayar utang luar negerinya senilai US$51 miliar – pertama kali Sri Lanka gagal bayar dalam sejarah pascakemerdekaannya.

Baca juga: Ribuan Warga Sri Lanka Kembali Berunjuk Rasa Tuntut Presiden Mundur

SUMBER: ALJAZEERA

Berita terkait

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

3 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

6 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

7 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

11 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

Unjuk rasa besar-besaran pro-Palestina memblokir jalan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, hingga menghalangi jalan menuju bandara besar.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

12 hari lalu

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 12 April 2024 diawali oleh kabar Israel bersiaga atas serangan musuh bebuyutannya, Iran.

Baca Selengkapnya

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

17 hari lalu

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

25 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

27 hari lalu

Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

27 hari lalu

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menteri Luar Negeri Arab Saudi memberi selamat kepada Mohammad Mustafa atas penunjukannya sebagai Perdana Menteri Palestina.

Baca Selengkapnya