WHO Kumpulkan Bukti Dugaan Kejahatan Perang Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Minggu, 8 Mei 2022 19:00 WIB

Mobil yang hancur berada di depan sebuah gedung apartemen akibat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 27 Maret 2022. Walikota Vadym Boichenko, mengatakan 90% bangunan Mariupol telah rusak dan 40% hancur, termasuk rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak dan pabrik. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - WHO mengungkap sedang mengumpulkan bukti agar bisa dilakukan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang oleh Rusia terhadap serangan ke fasilitas kesehatan di Ukraina. WHO mengklaim telah mengantongi sejumlah data.



Direktur bidang kedaruratan WHO Mike Ryan dan Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pihak yang bertikai selayaknya bertanggung jawab dan menghindari serangan ke fasilitas kesehatan. Saat ini, WHO telah mendokumentasikan 200 serangan terhadap rumah sakit dan klinik di Ukraina.



"Serangan yang disengaja terhadap fasilitas kesehatan adalah pelanggaran hukum humaniter internasional. Dengan demikian, berdasarkan penyelidikan dan atribusi serangan, ini merupakan kejahatan perang dalam situasi apa pun," kata Ryan dalam jumpa pers saat lawatan ke Kyiv pada Sabtu, 7 Mei 2022, dikutip Reuters.

Sebuah truk pemadam kebakaran terlihat di lokasi setelah pengeboman di sebuah rumah sakit, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Lyman, wilayah Donetsk, Ukraina 22 April 2022. Pavlo Kyrylenko/via REUTERS

Advertising
Advertising


Ryan menyatakan, WHO terus mendokumentasikan dan siap menjadi saksi atas serangan-serangan tersebut. Dia menambahkan, sistem PBB, Pengadilan Kriminal Internasional, dan institusi terkait lainnya, akan melakukan investigasi yang diperlukan untuk menilai maksud kriminal di balik serangan ini.


Rusia telah berulang kali membantah tuduhan oleh Ukraina dan negara-negara Barat tentang dugaan kejahatan perang. Moskow juga sebelumnya kerap membantah menargetkan warga sipil dalam perang.


Ryan mengatakan 200 kasus yang disebutkan itu tidak mewakili totalitas serangan terhadap fasilitas medis Ukraina, namun hanya yang telah diverifikasi oleh WHO. Kyiv mengatakan ada sekitar 400 serangan semacam itu sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.


Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Kamis, 5 Mei 2022, pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak hampir 400 institusi kesehatan di Ukraina. Sedangkan Tedros mengatakan WHO mendukung Ukraina sepenuhnya.

"Kami terus menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menghentikan perang ini," katanya.

Sebuah dokumen yang diperoleh Reuters menunjukkan pada Kamis lalu, bahwa negara-negara anggota WHO pada Selasa, 10 Mei 2022 akan mempertimbangkan resolusi terhadap Rusia yang mencakup kemungkinan penutupan kantor regional utama di Moskow.


Tiga sumber diplomatik dan politik menyebut, rancangan resolusi itu sendiri tidak dapat memberikan sanksi yang lebih keras seperti penangguhan Rusia dari dewan badan kesehatan global PBB, serta pembekuan sementara hak suaranya.


Rancangan tersebut, sebagian besar disiapkan oleh diplomat Uni Eropa dan diserahkan ke kantor regional WHO minggu ini. Langkah itu mengikuti permintaan Ukraina yang ditandatangani oleh setidaknya 38 anggota lainnya termasuk Turki, Prancis, dan Jerman.


Moskow menyebut tindakannya sejak 24 Februari sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan nasionalisme anti-Rusia rezim Kyiv. Negara-negara Barat bereaksi keras dengan memberlakukan sanksi dan isolasi di forum internasional.



Sumber: Reuters

Baca juga: CIA: Putin Akan Gandakan Konflik Militer di Ukraina untuk Menang Perang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

12 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

15 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya