John Lee Calon Pemimpin Hong Kong, Bungkam Demokrasi dan Terkena Sanksi AS

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 8 Mei 2022 14:00 WIB

John Lee dalam kampanye di Hong Kong, 6 Mei 2022. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - John Lee diperkirakan akan disahkan sebagai Pemimpin Hong Kong oleh sebuah komite yang terdiri dari para loyalis pro-Beijing, Minggu, 8 Mei 2022.

Bekas koloni Inggris ini sedang berusaha untuk bangkit setelah beberapa tahun pergolakan politik.

Sekitar 1.500 anggota komite pemilihan pro-Beijing akan memberikan suara mereka untuk Lee, satu-satunya kandidat, pada Minggu pagi dengan mayoritas diperlukan untuk mengangkatnya sebagai pemimpin Hong Kong berikutnya.

Hanya sedikit dari 7,4 juta penduduk kota yang memiliki suara dalam memilih pemimpin mereka, meskipun Cina berjanji suatu hari nanti akan memberikan demokrasi penuh kepada bekas jajahan Inggris itu, yang kembali ke pemerintahan Cina pada 1997.

Lee, mantan sekretaris keamanan Hong Kong, secara paksa menerapkan undang-undang keamanan nasionaluntuk menangkap sejumlah aktivis demokrasi, membubarkan kelompok masyarakat sipil, dan menutup outlet media liberal, seperti Apple Daily dan Stand News.

Advertising
Advertising

Dia berjanji untuk meluncurkan kembali Hong Kong sebagai kota internasional dan meningkatkan daya saingnya, di tengah kekhawatiran di antara beberapa pemerintah Barat, termasuk Amerika Serikat, bahwa kebebasan dan supremasi hukum telah dirusak oleh undang-undang keamanan yang diberlakukan oleh Beijing pada 2020.

Pihak berwenang Cina mengatakan undang-undang itu diperlukan untuk memulihkan stabilitas setelah protes pro-demokrasi yang berlarut-larut pada 2019.

Polisi Hong Kong menangkap seorang pria yang diduga menabrak polisi saat demonstrasi pada Jumat, 3 Juli 2020. Pria ini terkena tuntutan pasal terorisme dan upaya pemisahan diri. Jedennews

Beberapa kritikus mengatakan upaya Lee untuk meluncurkan kembali Hong Kong secara internasional dapat dipengaruhi oleh sanksi yang dijatuhkan kepadanya oleh Amerika Serikat pada tahun 2020 atas apa yang dikatakan Washington sebagai perannya "dalam memaksa, menangkap, menahan, atau memenjarakan individu" di bawah undang-undang keamanan. .

Pemilik YouTube Alphabet Inc mengatakan telah menghapus akun YouTube kampanye Lee untuk mematuhi undang-undang sanksi AS.

Lee, yang mengatakan memberlakukan lebih banyak undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong akan menjadi "prioritas" baginya setelah menjabat, sering mengatakan Hong Kong adalah masyarakat yang taat hukum dan bahwa setiap orang harus bertindak sesuai dengan hukum.

Di antara prioritas lainnya sebagai pemimpin Hong Kong, Lee mengatakan dia akan merestrukturisasi pemerintah untuk mendukung pembuatan kebijakan dan mencoba untuk meningkatkan pasokan perumahan di salah satu pasar perumahan paling mahal di dunia itu.

Reuters

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

4 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

7 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

12 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

16 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

18 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

19 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

19 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya