Hak Aborsi Terancam Dicabut, Aktivis Sebut AS seperti Republik Pisang

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 5 Mei 2022 13:04 WIB

Aktivis hak aborsi berdemonstrasi di luar gedung DPR setelah RUU yang membatasi hak aborsi disahkan di Austin, Texas, 9 Juli 2013. REUTERS/Mike Stone

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengacara hak-hak sipil yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat, Subodh Chandra melihat ada unsur politis dari potensi pencabutan hak aborsi atau Roe v Wade, seperti tercantum dalam draf Mahkamah Agung yang bocor beberapa hari lalu.

Chandra menyebut, jika supremasi hukum yang didasarkan pada prinsip-prinsip konstitusional itu tidak dipercayai lagi, maka Amerika Serikat sebagai negara benar-benar sudah tidak hadir bagi penegakan hak individual.

“Kami tidak lebih baik dari republik pisang pada saat itu (hak aborsi dicabut)," kata Chandra seperti dilansir Al Jazeera, Rabu, 4 Mei, 2022.

Kritikus seperti Chandra berpendapat, wacana menjungkirbalikkan Roe akan menunjukkan bahwa sembilan hakim pengadilan adalah aktor politik, bukan ahli hukum yang tidak memihak. Enam di antara mereka ditunjuk oleh presiden Partai Republik, termasuk tiga oleh Donald Trump.

Menurut Politico, yang pertama kali menerbitkan rancangan putusan pada Senin malam, Hakim Samuel Alito – yang ditunjuk oleh George W Bush – menulis keputusan awal, yang juga didukung oleh Hakim konservatif Clarence Thomas dan tiga orang yang ditunjuk Trump – Hakim Neil Gorsuch, Brett Kavanaugh dan Amy Coney Barrett.

“Masalah yang lebih besar yang harus kita waspadai adalah kemunduran demokrasi AS, pembongkaran aturan hukum, kelicikan yang sekarang telah diajukan di pengadilan dalam hal preseden … memiliki arti yang sangat kecil,” kata Michele Goodwin, seorang profesor hukum di University of California, Irvine.

Goodwin mengatakan sulit untuk menganggap serius pengadilan ketika hakim mengikuti garis yang sejalan dengan ideologi partai politik.

“Bagian dari kekhawatiran Amerika saat ini adalah bahwa pengadilan mungkin telah terinfeksi oleh jenis keberpihakan politik yang kita lihat di legislatif,” katanya kepada Al Jazeera. “Dan itu semacam merayap ke Mahkamah Agung, yang seharusnya tidak terpengaruh, tidak tergerak dan tidak tertambat atau berlabuh pada ideologi dan platform partai politik.”

Roe sendiri diputuskan pada tahun 1973 dalam putusan tujuh banding dua. Goodwin mencatat, putusan itu didukung oleh lima hakim agung yang ditunjuk oleh presiden Partai Republik.

Mahkamah Agung Amerika Serikat mengkonfirmasi sebuah draf opini yang memberikan sinyalemen akan segera membatalkan putusan Roe v. Wade yang melegalkan aborsi secara nasional pada Selasa, 3 Mei 2022.

Draf opini itu beredar pada Senin malam, 2 Mei 2022, di situs berita Politico. Namun opini itu belum mewakilkan putusan akhir para hakim, yang akan diketuk palu pada akhir Juni 2022.

Pemerintahan Amerika Serikat saat ini dikuasai oleh Partai Demokrat, kelompok progresif, pro-choice. Sejumlah politikus Partai Republik juga menyuarakan kekecewaan mereka (pada opini Mahkamah Agung soal aborsi), namun kalangan konservatif gembira dengan hal ini.

Bocornya dokumen soal aborsi ini, telah memancing gelombang protes di Amerika Serikat. Gedung Mahkamah Agung menjadi sasaran unjuk rasa.

Mereka yang mendukung aborsi meneriakkan kata-kata bahwa perempuan punya hak atas tubuh mereka dan aborsi sama dengan memberikan perawatan kesehatan. Sedangkan mereka yang menentang menyebut para pendukung aborsi sudah memilih untuk berbohong. Sebab tidak ada bayi yang memilih untuk mati.

Al Jazeera

Berita terkait

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

4 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

7 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

9 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

10 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

19 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

20 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

21 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

23 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya