Rayakan Pembantaian Balita Palestina, Tujuh Warga Israel Divonis Bersalah

Reporter

Tempo.co

Kamis, 28 April 2022 09:15 WIB

Bentrok pemukiman ilegal Yahudi di Amona, Israel, 2 Februari 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta -Pengadilan Israel menghukum tujuh pria Yahudi karena menghasut kekerasan dan teror dan sejumlah tuduhan lain atas keterlibatan mereka dalam pernikahan pada 2015. Dalam aksi itu, para terdakwa merayakan serangan pembakaran yang menewaskan seorang balita Palestina dan orang tuanya.

Pengadilan Yerusalem pada Rabu menyatakan ketujuh orang itu bersalah atas serangkaian pelanggaran setelah merayakan pembunuhan keluarga Dawabsheh dengan tarian dan lagu dalam serangan bom api di Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim ilegal Yahudi pada Juli 2015.

Pria lain, penyanyi di pesta pernikahan, dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan. Tuduhan penghasutan membawa hukuman penjara maksimum lima tahun. Sidang hukuman dijadwalkan pada November, menurut surat kabar harian Israel Haaretz.

Serangan di desa Duma di wilayah pendudukan Tepi Barat menewaskan Ali yang baru berusia 18 bulan, serta orang tuanya, Riham dan Saad. Kakak Ali yang masih balita berhasil diselamatkan meski mengalami luka bakar. Serangan ini memicu kecaman baik dari Palestina maupun Israel.

Beberapa bulan setelah serangan itu, sebuah video dari sebuah pernikahan yang ditayangkan di televisi Israel muncul menunjukkan para tamu mengacungkan senapan dan menari mengikuti musik dengan lirik yang menyerukan balas dendam. Sambil berpesta, mereka menayangkan beberapa foto bocah Ali Dawabsheh yang ditikam.

Advertising
Advertising

Lagu pernikahan berisi lirik seperti “masjid akan terbakar” dan “masjid akan meledak”. Pengadilan memutuskan orang-orang itu bersalah atas tuduhan yang termasuk hasutan untuk melakukan kekerasan atau teror, menurut Kementerian Kehakiman.

Seorang terdakwa dinyatakan bersalah atas hasutan rasisme, mendukung kelompok "teroris", dan kepemilikan senjata secara ilegal. Sementara yang lain dinyatakan bersalah atas tuduhan kepemilikan senjata ilegal, menurut Haaretz.

"Saya menemukan bahwa sifat menghasut dari insiden itu jelas bagi semua, jelas, tak terbantahkan," kata hakim.

Salah satu terpidana, Dov Morell, mengatakan di Twitter: "Perbuatan saya tidak mewakili siapa saya hari ini, dan saya menyesalinya." Namun dia menambahkan: "Saya tidak berpikir ini merupakan kejahatan dan sepertinya saya akan mengajukan banding atas vonis tersebut." Tidak ada komentar langsung dari para terdakwa lainnya.

Sekitar 700 ribu orang Yahudi Israel tinggal di lebih dari 200 pemukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur, seringkali di bawah perlindungan tentara Israel bersenjata.

Beberapa juga tinggal di puluhan pos terdepan yang tidak sah yang tersebar di seluruh wilayah Palestina – juga ilegal menurut hukum Israel.

Serangan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka, dengan perlindungan dan dukungan militer Israel, merajalela dan sering terjadi di Tepi Barat.

Para pemimpin Palestina ingin mendirikan negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza yang terkepung – wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967.

Orang-orang Palestina, yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat, mengatakan bahwa permukiman Israel membuat mereka gagal sebagai negara yang layak.

Permukiman di wilayah Palestina itu ilegal menurut hukum internasional. Ekspansi pemukiman Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur terus berlanjut di bawah setiap pemerintahan Israel sejak 1967.

Baca juga: Penyair Perempuan Palestina Divonis 5 Bulan Penjara oleh Israel

SUMBER: AL JAZEERA

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

51 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

2 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

7 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

8 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

8 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

9 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

9 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

10 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya