AS Bersumpah Mati-matian Bela Ukraina Lawan Rusia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 April 2022 21:24 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat bersumpah untuk membela mati-matian Ukraina dalam memenangkan pertempurannya melawan invasi Rusia. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan hal itu dalam pertemuan dengan perwakilan 40 negara saat membahas bantuan untuk Ukraina.

Pertemuan diadakan oleh AS di Pangkalan Udara Ramstein di barat daya Jerman. Pertemuan itu bertujuan membantu Ukraina memenangkan perang melawan invasi Rusia. "Untuk membangun pertahanan Ukraina untuk tantangan masa depan," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

"Ukraina percaya bisa menang (melawan Rusia) dan begitu juga semua orang di sini," ujarnya.

AS adalah pemasok terbesar bantuan militer internasional ke Ukraina. Austin mengatakan Washington akan terus menggerakkan langit dan bumi sehingga dapat memenuhi kebutuhan Kyiv.

Pada pembicaraan tersebut, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan bahwa Berlin telah setuju memberikan lampu hijau untuk pengiriman tank anti-pesawat Gepard bekas ke Ukraina. Langkah menuju pengiriman senjata berat menandai titik balik dari dukungan Jerman untuk Kyiv. Dukungan Jerman yang ragu-ragu membuat Kanselir Olaf Scholz dikecam dari dalam dan luar negeri.

Advertising
Advertising

Lambrecht mengakui bahwa stok senjata Bundeswehr terbatas, tetapi mengatakan akan beralih ke inventaris pabrikan persenjataan Jerman. "Ukraina memesan dan Jerman membayar," katanya.

Pertemuan bersama 40 negara itu juga membahas keamanan Ukraina dalam jangka panjang setelah perang usai. "Ukraina membutuhkan bantuan kita untuk menang hari ini dan mereka masih membutuhkan bantuan kita ketika perang berakhir," kata Austin.

Pertemuan pada hari Selasa tidak diadakan di bawah naungan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Namun pertemuan itu dihadiri anggota aliansi termasuk sekutu Eropa.

Hadir pula negara-negara seperti Jepang dan dan Australia, yang khawatir bahwa kemenangan Rusia di Ukraina dapat menjadi preseden dan memacu ambisi teritorial China.

ALJAZEERA

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

2 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

3 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

6 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya