Rusia Membalas, Kini Usir Diplomat Belanda, Austria dan Belgia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 April 2022 13:11 WIB

Tank tempur utama T-72B3M Rusia melaju di sepanjang Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan, di pusat kota Moskow, Rusia, Ahad, 9 Mei 2021. Tank yang dipersenjatai dengan meriam smoothbore 2A46M5 125mm ini dapat menembakkan berbagai amunisi, termasuk rudal anti-tank berpemandu. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan Rusia dengan negara-negara Eropa kian tegang. Terbaru, Rusia mengusir diplomat dari Belanda dan Belgia dan Austria.

Dilansir dari Reuters, Moskow mengusir 15 diplomat Belanda sebagai balasan. Bulan lalu Belanda telah menyuruh 18 diplomat Rusia pergi.

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, empat warga Austria dan sejumlah diplomat Belgia juga diminta meninggalkan negara itu. Namun Kemenlu tak menyebutkan bahwa hal itu adalah langkah pembalasan.

Negara-negara Eropa telah mengusir lebih dari 300 staf kedutaan Rusia sejak Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Rusia membalas dengan mengusir diplomat dari Republik Ceko, Bulgaria dan Uni Eropa, serta Belanda, Belgia dan Austria dalam sepekan terakhir.

Para diplomat dipanggil oleh Kemenlu Rusia dan diberitahu bahwa mereka harus meninggalkan negara itu dalam waktu dua minggu. Lima belas diplomat Belanda telah dinyatakan persona non grata sementara 12 diplomat Belgia telah diusir, Kementerian Luar Negeri Belgia mengkonfirmasi kepada POLITICO.

Advertising
Advertising

Pengusiran itu mencakup dua pertiga staf diplomatik Belgia di Rusia. Kedutaan Belgia masih beroperasi namun dengan kapasitas terbatas.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan diplomatnya selalu menghormati tugas diplomatik mereka sehubungan dengan Konvensi Wina. Mereka mengklaim tidak seperti diplomat Rusia yang diusir dari negara itu bulan lalu. Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri mengatakan menyesali keputusan yang disebutnya akan mengisolasi Rusia tersebut.

Duta Besar Luksemburg untuk Rusia juga dipanggil ke kementerian luar negeri menyusul pengusiran seorang diplomat Rusia oleh Grand Duchy beberapa minggu lalu. Seorang pegawai diplomatik Luksemburg dinyatakan persona non grata tetapi belum dikeluarkan.

Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan dalam siaran pers bahwa Den Haag menyesali langkah Rusia.

Awal bulan ini, Moskow juga mengusir diplomat dari misi Uni Eropa ke Rusia. Langkah itu merupakan pembalasan dari Moskow menyusul pengusiran pejabat Rusia dari negara-negara Uni Eropa pada akhir Maret.

Baca: Rusia Tuding Barat Umpankan Ukraina: Dipaksa Perang hingga Orang Terakhir

REUTERS | POLITICO

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

7 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

19 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya