Zelensky Samakan Pembantaian Massal di Ukraina dengan Holocaust

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 18 April 2022 16:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut invasi Rusia merupakan peristiwa mengerikan yang pernah dia lihat selama hidupnya. Zelensky bak tak percaya masih ada kekejaman terhadap kemanusiaan setelah Holocaust.



Holocaust adalah genosida Yahudi Eropa selama Perang Dunia II. Zelensky merupakan seorang pemeluk Yahudi, dan keluarganya turut hilang saat pembantaian massal oleh rezim Nazi Jerman.



"Saya tidak percaya pada dunia, dan tidak bisa mempercayai kata-kata. Setelah eskalasi Rusia, kami tidak percaya tetangga kami. Kami tidak percaya semua ini," kata Zelensky saat diwawancara oleh CNN, dilansir Senin, 18 April 2022.

Warga berjalan-jalan di Kota Lviv, Ukraina, Minggu, 17 April 2022. (Tempo/R Rikang)

Advertising
Advertising


Zelensky mengatakan banyaknya warga Ukraina, yang menjadi korban jiwa, telah menimbulkan rasa sakit yang mendalam baginya. Dia pun menyayangkan kata-kata manis yang menyebut peristiwa holokaus tidak akan terjadi lagi. Oleh karena itu, Zelensky meminta para pemimpin dunia agar mau ikut membantu Ukraina dengan aksi nyata dan bukan ucapan belaka.



"Satu-satunya kepercayaan yang ada adalah kepercayaan pada diri sendiri, pada orang-orang kita, kepercayaan pada Angkatan Bersenjata kita, dan keyakinan bahwa negara-negara akan mendukung kita tidak hanya dengan kata-kata mereka, tetapi dengan tindakan mereka," tutur Zelensky.



Pertempuran di Ukraina sampai saat ini masih berlanjut di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. Kota itu mengalami beberapa pertempuran terburuk, dan para pejabat Ukraina mengatakan telah ada penargetan yang disengaja terhadap warga sipil oleh pasukan Rusia.



Sebelumnya, Moskow menghadapi tuduhan kejahatan perang karena laporan pembunuhan yang ditargetkan, penculikan dan pemerkosaan muncul di Ukraina. Pemerintah Ukraina menggambarkan kekejaman itu sebagai genosida, klaim yang digaungkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.



Rusia membantah segala tuduhan kejahatan perang yang dilontarkan oleh Barat. Saat konferensi pers yang disiarkan televisi usai pembicaraan dengan koleganya dari Belarusia Alexander Lukashenko, Selasa, 12 April, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut gambar pembantaian massal di Bucha adalah palsu.



Sumber: CNN

Baca juga: Rusia Tambah Dana Darurat Rp 50,5 Triliun untuk Antisipasi Sanksi Barat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

12 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

3 hari lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

5 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya