Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berpartisipasi dalam debat yang disiarkan televisi dengan pemimpin Partai Nasional Judith Collins di TVNZ di Auckland, Selandia Baru, 22 September 2020. [Fiona Goodall / Pool via REUTERS]
TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang mengunjungi Singapura dari Senin hingga Rabu pekan ini untuk misi perdagangan, memperoleh ahdiah spesial berupa anggrek.
Kementerian Luar Negeri Selandia Baru melalui sebuah pernyataan yang dilansir CNA, Senin, 18 April 2022, menyebut Ardern akan menghadiri upacara penyambutan resmi yang diadakan untuk menghormatinya di Istana pada Selasa.
Ardern akan mendapat anggrek spesial yang tercantum namanya sendiri saat mengunjungi Singapura. Kemlu Selandia Baru menyebut gestur tersebut merupakan sebuah penghormatan selama kunjungannya.
Di Singapura, Ardern akan mengunjungi Presiden Halimah Yacob dan bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Keduanya akan menjamu dia dalam makan siang resmi.
Ini adalah keterlibatan resmi pertama Ardern di luar negeri sejak awal pandemi COVID-19. Misinya ke Singapura tersebut diharapkan menandatangani kemitraan dan nota kesepahaman yang memperkuat kolaborasi dan inovasi bilateral.
Kemlu Selandia Baru mengatakan, kunjungan Ardern menegaskan kembali hubungan yang sangat baik antara Singapura dan Selandia Baru. Sebuah kemitraan kedua negara yang diperkuat sejak kunjungan resmi pertamanya ke Singapura pada 2019.
Ardern akan didampingi oleh partnernya, Clarke Gayford, Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru Damien O'Connor dan pejabat senior.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
3 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.