Korban Tewas dalam Banjir Bandang di Afrika Selatan Jadi 395 Orang

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 April 2022 20:30 WIB

Seorang wanita berdiri di depan pintu rumahnya setelah hujan lebat menyebabkan kerusakan akibat banjir di KwaNdengezi, Durban, Afrika Selatan, 12 April 2022. REUTERS/Rogan Ward

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Afrika Selatan pada Jumat, 15 April 2022, mengucurkan dana darurat untuk membantu puluhan ribu orang yang tidak kebagian tinggal sementara di tempat penampungan setelah banjir bandang menyapu rumah dan jalan-jalan serta menewaskan hampir 400 orang di wilayah pantai timur.

Banjir bandang yang menyapu Provinsi Kwazulu-Natal telah membuat listrik dan aliran air bersih di wilayah itu terputus. Kondisi ini telah membuat operasional di sejumlah pelabuhan di Afrika Selatan terganggu.
Sampai Jumat, 14 April 2022, jumlah korban tewas akibat musibah ini naik menjadi 395 orang. Sebelumnya dilaporkan ada 341 orang tewas.
Menteri Keuangan Afrika Selatan Enoch Godongwana mengatakan pihaknya sudah mengucurkan 1 miliar rand sebagai dana darurat, yang sudah siap dipergunakan setelah Provinsi Kwazulu-Natal dinyatakan sebagai area bencana alam. Otoritas setempat memperkirakan kerusakan akibat banjir ini beberapa miliar rand.
"Kami masih di sebuah level mengatasi kedaruratan. Ada kebutuhan untuk mempercepat mengatasi kondisi ini. Dana darurat tahap berikutnya akan digunakan untuk pemulihan dan perbaikan," kata Godongwana.
Stasiun televisi setempat memperlihatkan sejumlah relawan membersihkan lokasi bencana dari sampah-sampah plastik, puing-puing bambu dan kayu dari wilayah tepi pantai Durban.
Saksi mata mengatakan pada Reuters sejumlah turis memanfaatkan jeda sebelum hujan lebat turun lagi pada Jumat malam, 14 April 2022 waktu setempat.
Otoritas mengatakan lebih dari 40 ribu orang terdampak oleh banjir bandang ini. Ilmuwan meyakini wilayah pantai tenggara Afrika telah menjadi sangat rentan bagi badai dan banjir bandang sebagai dampak emisi manusia dari has yang terperangkap panas hingga menyebabkan Samudera Hindia menghangat. Ilmuwan memperkirakan tren akan memburuk secara dramatis dalam beberapa dekade ke depan.
Sumber : reuters

Baca juga: Mobil Isyana Bagoes Oka Terperosok Masuk Sumur Resapan di Bona Indah

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

1 jam lalu

Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

14 jam lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

21 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Bantu Korban Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

22 jam lalu

PNM Peduli Bantu Korban Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ikut merasakan kesedihan dan duka atas bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

23 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

1 hari lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

1 hari lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

1 hari lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

1 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya