Duta Besar Rusia Pertanyakan Manfaat Undang Ukraina ke KTT G20

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 15 April 2022 17:30 WIB

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memberikan keterangan pers terkait rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20, di Rumah Dinas Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. KTT G20 akan berlangsung di Bali pada akhir 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mempertanyakan saran dari pemimpin Barat agar ikut mengundang Ukraina ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang rencananya akan digelar di Bali, November 2022.



Vorobieva berpendapat, tidak ada alasan bagi Indonesia selaku presidensi KTT G20 untuk mengundang Ukraina ke pertemuan puncak G20 tersebut.

"Apa yang akan menjadi nilai tambah membawa Ukraina? Apakah itu akan membantu memecahkan masalah ekonomi global? Saya ragu," katanya saat diwawancarai Tempo secara eksklusif di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 April 2022.

Advertising
Advertising

Marinir Ukraina membawa rekannya yang terluka setelah menyerah di Mariupol, Ukraina, dari video yang dirilis TV Rusia 13 April 2022. Di antara pasukan itu ada 162 perwira dan 47 perempuan dan lebih dari 100 tentara terluka. RURTR/via Reuters TV/Handout via REUTERS

Agenda prioritas G20, menurut Vorobieva, tidak ada kaitannya sama sekali dengan konflik geopolitik di Eropa timur. Dia mengatakan, jika saja Ukraina memang diundang ke KTT G20 di Bali, krisis yang ada tidak begitu saja akan selesai.



"Itu tidak akan membuat isu (dalam forum) jadi lebih penting, substantif. Sebaliknya, hanya akan menyimpang dari masalah yang benar-benar penting," ujarnya.



Seperti diketahui, perang di Ukraina berpengaruh pada dinamika forum internasional G20. Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kompak tak mau satu meja dengan Presiden Vladimir Putin di forum G20 nanti.



Usai KTT Luar Biasa NATO pada akhir Maret lalu, Presiden Biden meminta Indonesia untuk tak mengundang Rusia ke puncak acara acara G20 di Bali, akhir tahun 2022. Sebagai gantinya, dia meminta presidensi G20 menghadirkan Ukraina.


Menjawab ide yang disampaikan Biden, Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan, kepanitiaan G20 sejauh ini akan tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia. Preseden prosedural KTT G20 yang berlaku, jadi alasan keputusan Indonesia.



Sementara itu, dalam jumpa pers Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis, 14 April 2022, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia mendengarkan semua pendapat negara anggota G20, termasuk untuk mengundang Ukraina ke KTT G20.



Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dijadwalkan akan berangkat ke Eropa pada 19 April 2022, salah satu agendanya adalah berkonsultasi lagi ihwal isu Ukraina dan G20. Inggris, Prancis, Belanda, dan Turki, menjadi negara tujuan kunjungan Retno nanti.

Baca juga: Atlet Rusia dan Belarus Dilarang Ikut Pertandingan FINA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

4 jam lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

20 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya