Bunuh 2 Tunawisma, Eks Pendonor Demokrat Amerika Serikat Dihukum 30 Tahun Bui

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 April 2022 12:12 WIB

Ed Buck. REUTERS/Lucy Nicholson

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan pendonor terbesar Partai Demokrat Amerika Serikat, Ed Buck, dihukum 30 tahun penjara oleh pengadilan federal karena terbukti bersalah memberikan metamfetamin kepada dua pria tunawisma yang kemudian tewas di apartemennya di Hollywood Barat, California.

Seperti dilansir Reuters, Jumat 15 April 2022, juru bicara Kantor Kejaksaan Amerika Serikat dari Central District of California, Ciaran McEvoy, mengatakan bahwa Buck, 67 tahun, dijatuhi hukuman 360 bulan penjara.

Buck dinyatakan bersalah pada 2021 atas dua dakwaan pendistribusian metamfetamin yang mengakibatkan kematian, empat dakwaan pendistribusian metamfetamin, satu dakwaan pemeliharaan tempat yang terlibat narkoba, dan dua dakwaan bujukan untuk melakukan perjalanan dalam perdagangan antarnegara bagian untuk prostitusi.

Kedua korban yang dibujuk oleh Buck hingga tewas diidentifikasi sebagai Gemmel Moore, 26 tahun, meninggal karena overdosis pada Juli 2017, dan Timothy Dean, 55 tahun, meninggal pada Januari 2019.

"Merupakan kehormatan yang luar biasa untuk dapat membela hak-hak para korban dalam kasus ini," kata Asisten Jaksa AS Chelsea Norell.

Advertising
Advertising

Menurut dakwaan 2019, Jaksa mengatakan di persidangan bahwa donor politik kaya itu menargetkan pria tunawisma, ketergantungan obat atau pria rentan, kebanyakan dari mereka berkulit hitam, untuk sesi "pesta dan permainan" -nya. Buck tidak bersaksi dalam pembelaannya sendiri di persidangan.

Buck, seorang tokoh lokal dan nasional terkemuka dalam politik Demokrat Amerika Serikat, berkontribusi besar saat kampanye pemilihan Presiden Barack Obama dan Hillary Clinton.

Baca juga: Mantan Menaker AS Jadi Pemimpin Baru Partai Demokrat

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

17 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

1 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya