Australia Minta Solomon Tak Teken Pakta Pertahanan dengan Cina, Ini Sebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 13 April 2022 15:15 WIB

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan PM Cina Li Keqiang menghadiri upacara penandatanganan di Aula Besar Rakyat di Beijing,, 9 Oktober 2019. REUTERS/Thomas Peter/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan Internasional dan Pasifik Australia, Zed Seselja, menemui pemimpin Kepulauan Solomon untuk meminta negara di Pasifik itu tidak menandatangani perjanjian keamanan dengan Cina yang ditentang Canberra.

"Kami telah meminta Kepulauan Solomon dengan hormat mempertimbangkan untuk tidak menandatangani perjanjian dan berkonsultasi dengan keluarga Pasifik dalam semangat keterbukaan dan transparansi regional, konsisten dengan kerangka keamanan kawasan kami," kata Seselja dalam pernyataan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Manasseh Sogavare, Rabu, 13 April 2022.

Kedatangan Seselja agak ganjil karena biasanya saat kampanye pemilihan nasional seperti sekarang ini, pemerintahan Australia dalam mode "caretaker" di mana para menteri secara tradisional menghindari keterlibatan diplomatik dengan pemerintah negara lain. Namun ia mengunjungi Honiara dengan dukungan dari Partai Buruh oposisi utama Australia.

Pejabat dari Cina dan Kepulauan Solomon telah menandatangani MoU tetapi belum menandatangani pakta keamanan yang dikritik Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan beberapa negara tetangga Pasifik karena dianggap merusak stabilitas regional.

Australia adalah mitra pembangunan utama Kepulauan Solomon dan akan mengalokasikan A$160 juta atau Rp1,7 triliun tahun ini, kata Seselja.

Advertising
Advertising

"Kami menyambut baik pernyataan terbaru dari Perdana Menteri Sogavare bahwa Australia tetap menjadi mitra keamanan pilihan Kepulauan Solomon, dan komitmennya bahwa Kepulauan Solomon tidak akan pernah digunakan untuk pangkalan militer atau institusi militer kekuatan asing lainnya," katanya.

Selasa kemarin, sebuah bocoran memo muncul di media sosial yang menunjukkan bahwa pemerintah Cina telah memberi tahu Kepulauan Solomon pada bulan Desember bahwa mereka ingin mengirim tim keamanan yang terdiri dari 10 polisi dengan senjata termasuk senapan sniper, senapan mesin, dan perangkat pendengar listrik untuk melindungi staf kedutaan dari kerusuhan di Honiara seperti terjadi pada bulan November.

Pemerintah Kepulauan Solomon mengatakan bahwa tidak ada senjata Cina yang masuk ke negara itu selain pengiriman senjata replika yang digunakan oleh petugas pelatihan polisi Cina.

Permintaan Desember oleh kedutaan Cina "ditahan" karena pemerintah terus memantau situasi keamanan setelah kerusuhan November dengan sejumlah gedung dibakar, kata pernyataan dari kantor Sogavare.

"Itu adalah babak gelap dalam sejarah Kepulauan Solomon di mana Pasukan Polisi setempat kewalahan selama periode kerusuhan dan sebagai Negara kami tidak dalam posisi untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel diplomatik khususnya diplomat Republik Rakyat Tiongkok."

Polisi Australia dikirim ke Kepulauan Solomon setelah kerusuhan, dan Seselja mengatakan mereka telah berhasil memulihkan ketenangan, bertindak di bawah arahan Kepolisian Kepulauan Kerajaan Solomon.

Draf terpisah dari pakta keamanan dengan Cina bulan lalu menunjukkan bahwa kerja sama itu akan memungkinkan polisi dan perwira militer Cina melindungi perusahaan dan infrastruktur, serta memungkinkan kapal angkatan laut untuk mengisi BBM di Honiara.

Canberra khawatir perjanjian keamanan, yang tidak dipublikasikan, bisa menjadi langkah menuju kehadiran militer Cina kurang dari 2.000 km dari Australia.

Reuters

Berita terkait

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

7 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

1 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

2 hari lalu

Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya