PM Inggris Boris Johnson Didenda karena Langgar Aturan Lockdown Covid-19

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 April 2022 08:28 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan penjabat Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara di depan Air Mancur Trevi selama KTT G20 di Roma, Italia, 31 Oktober 2021. Semua uang dari kolam air mancur tersebut disumbangkan ke badan amal yang membantu orang-orang yang membutuhkan di kota. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membayar denda kepada polisi karena melanggar aturan lockdown Covid-19. Johnson didenda karena menghadiri pesta saat lockdown. Ia juga sudah meminta maaf atas tindakannya itu.

Johnson adalah pemimpin pertama Iggris yang dikenai sanksi karena melanggar hukum saat menjabat. "Saya telah membayar denda dan saya sekali lagi meminta maaf penuh," katanya dalam pidato TV di hari Selasa, 12 April 2022.

Selain Johnson, istrinya Carrie juga dikenai denda atas tuduhan pelanggaran penguncian COVID-19. Polisi juga menjatuhi denda kepada Menteri Keuangan Rishi Sunak atas tuduhan serupa.

Kepolisian Metropolitan London mengatakan sebelumnya bahwa mereka mengeluarkan 30 pemberitahuan hukuman tetap sehubungan dengan skandal "Partygate." Skandal tersebut menyebabkan lusinan politisi dan pejabat diselidiki atas tuduhan bahwa pemerintah melanggar pembatasan pandemi virus corona. Pelanggaran itu menyebabkan gelombang dari kemarahan publik.

Johnson telah membantah melakukan kesalahan, namun dia diduga telah menghadiri beberapa dari lusinan acara di kantor 10 Downing Street dan gedung-gedung pemerintah lainnya. Polisi sedang menyelidiki pelanggaran yang dilakukan oleh Johnson.

Advertising
Advertising

Publik dibuat geram setelah terungkapnya skandal pesta di tengah aturan lockdown akibat Covid-19 pada 2020 dan 2021 di kantor Perdana Menteri Inggris. Pesta minum-minum itu dilakukan di tengah jutaan orang di Inggris dilarang bertemu dengan teman dan keluarga karena pembatasan COVID-19 oleh pemerintah.

Ribuan orang didenda antara 60 pound ($78) dan 10.000 pound ($13.040) oleh polisi karena melanggar aturan pertemuan sosial. Secara total, polisi mengatakan sebanyak 50 denda telah diterbitkan tanpa merinci siapa penerimanya. Polisi mengatakan telah mengirim kuesioner ke lebih dari 100 orang, termasuk perdana menteri dan mewawancarai saksi sebagai bagian dari penyelidikan.

"Kami melakukan segala upaya untuk memajukan penyelidikan ini dengan cepat, ini termasuk terus menilai sejumlah besar bahan investigasi dari mana rujukan lebih lanjut dapat dilakukan," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Pada bulan Januari, pegawai negeri Sue Gray menerbitkan laporan ke beberapa pertemuan meski tidak sedang dalam penyelidikan kriminal. Dia mengatakan kegagalan kepemimpinan dan penilaian di pemerintahan Johnson memungkinkan peristiwa yang seharusnya tidak terjadi.

Tokoh-tokoh oposisi di Parlemen telah menuntut agar Johnson dan anggota pemerintahannya mengundurkan diri karena skandal itu. “Boris Johnson dan Rishi Sunak telah melanggar hukum dan berulang kali berbohong kepada publik Inggris. Mereka berdua harus mengundurkan diri,” kata Keir Starmer, pemimpin oposisi utama Partai Buruh.

Masalah ini telah mengancam posisi Johnson sebagai PM Inggris ketika sejumlah anggota parlemen di Partai Konservatifnya meminta dia untuk mundur. Penyebabnya adalah kepercayaan publik anjlok dan dukungan untuk pemerintah menyusut.

Baca: PM Inggris Temui Zelensky, Beri Bantuan Kendaraan Lapis Baja dan Rudal

AL JAZEERA


an.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

41 menit lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

21 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

1 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

3 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

4 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya