TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina siap menghadapi pertempuran sengit dengan pasukan Rusia di timur negara tersebut. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Sabtu saat menemani kunjungan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ke Ukraina.
Dalam kunjungannya yang dilakukan mendadak itu, Boris Johnson menawarkan dukungan keuangan dan bantuan militer. Pada pertemuan di Kiev, Johnson mengatakan kepada Zelenskiy bahwa Inggris akan menyediakan kendaraan lapis baja dan sistem rudal anti-kapal untuk menghadapi gempuran Rusia. Inggris juga berjanji akan memberi dukungan tambahan untuk pinjaman Bank Dunia.
Menurut Johnson, Inggris akan terus meningkatkan sanksinya terhadap Rusia, di antaranya melepaskan dari ketergantungan hidrokarbon Rusia. "Dukungan itu bertujuan untuk memastikan bahwa Ukraina tidak akan pernah bisa diganggu lagi, tidak akan pernah diperas lagi, tidak akan pernah diancam dengan cara yang sama lagi," kata Johnson.
Johnson adalah pemimpin asing terakhir yang mengunjungi Kiev setelah pasukan Rusia mundur dari daerah sekitar ibu kota lebih dari seminggu yang lalu. Sebelumnya Zelensky bertemu dengan Kanselir Austria Karl Nehammer di Kiev.
"Ini akan menjadi pertempuran yang sulit, kami percaya pada pertarungan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk berjuang secara bersamaan dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini," kata Zelensky.
Negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan bertemu. Ukraina masih berjuang mengalahkan pasukan Rusia di timur.
"Kami membayar harga yang sangat tinggi. Tetapi Rusia harus menyingkirkan ilusi kekaisarannya," kata Podolyak yang dikutip kantor berita Interfax Ukraina.
Sirene serangan udara terdengar di kota-kota di timur Ukraina. Saat ini aksi militer Rusia terfokus di wilayah timur setelah menari diri dari sekitar Kiev.
Pejabat Ukraina telah mendesak warga sipil di timur untuk melarikan diri. Pada hari Jumat, para pejabat mengatakan lebih dari 50 orang tewas dalam serangan rudal di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk. Ribuan orang berkumpul di stasiun kereta api untuk mengungsi.
Baca: Begini Ucapan Zelensky Menuai Kecaman Negara Tetangga
REUTERS