Rusia Diduga Gunakan Senjata Kimia, Zelensky: 10 Ribu Warga Mariupol Tewas

Reporter

Tempo.co

Selasa, 12 April 2022 10:30 WIB

Anggota pasukan pro-Rusia menggeledah barang-barang milik warga Ukraina di kota pelabuhan Mariupol, 7 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta -Ukraina melaporkan sekitar 10 ribu orang kemungkinan tewas dalam serangan Rusia di Kota Mariupol, bersamaan dengan dugaan penggunaan senjata kimia oleh pasukan Rusia di kota itu.

"Mariupol telah dihancurkan, ada puluhan ribu orang tewas, meskipun demikian, Rusia tidak menghentikan serangan mereka," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video kepada anggota parlemen Korea Selatan pada Senin seperti dilansir Reuters tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi jumlah kematian terbesar sejauh ini yang dilaporkan di satu tempat di Ukraina. Di mana kota-kota dan desa-desa telah dibombardir tanpa henti dan mayat-mayat, termasuk warga sipil, terlihat di jalan-jalan.

Laporan ini dibernarkan Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko. Kepada kantor berita The Associated Press, ia mengatakan bahwa bahwa mayat-mayat "bergeletakan di jalan-jalan kota. Ia menegaskan jumlah korban tewas bisa lebih dari 20 ribu orang.

Boychenko juga mengatakan pasukan Rusia telah membawa krematorium mobil ke Mariupol untuk membakar mayat dalam upaya untuk menyamarkan pembantaian. Ia juga menuduh pasukan Rusia menolak untuk mengizinkan konvoi kemanusiaan ke kota.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Zelensky menambahkan bahwa Rusia dilaporkan menggunakan senjata kimia Mariupol.

“Kami memperlakukan ini dengan sangat serius,” kata Zelensky dalam pidato hariannya. “Saya ingin mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh militer Rusia telah dibahas. Dan pada saat itu berarti perlu untuk bereaksi terhadap agresi Rusia lebih keras dan lebih cepat,” katanya.

Kendati demikian, Petro Andryushchenko, ajudan wali kota Mariupol, menulis di saluran Telegramnya bahwa laporan serangan kimia di kota itu belum dikonfirmasi. Dia menambahkan akan memberikan rincian dan klarifikasi nanti.

Reuters telah mengkonfirmasi kehancuran yang meluas di Mariupol tetapi tidak dapat memverifikasi dugaan kejahatan atau perkiraan mereka yang tewas di kota strategis, yang terletak di antara Krimea yang dicaplok Rusia dan wilayah timur Ukraina yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia.

Baca juga: EKSKLUSIF Laporan Tempo dari Ukraina: Restoran di Kyiv Kembali Menjamu Tamu

SUMBER: ALJAZEERA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

4 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

17 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya