Pecat Wapres, Presiden Yaman Serahkan Kekuasaan Kepada Dewan Kepresidenan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 April 2022 13:20 WIB

Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Yaman mengatakan pada Kamis 7 April 2022 bahwa ia telah memberhentikan Wakil Presiden Ali Mohsen al-Ahmar, dan mendelegasikan kekuasaannya sendiri kepada dewan kepresidenan yang akan melaksanakan tugas kepemimpinan.

Seperti dilansir Reuters, Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi menegaskan bahwa badan baru itu akan mengemban tugas presiden dan wakilnya. Dewan baru akan melaksanakan tugas politik, militer dan keamanan untuk pemerintah Yaman selama apa yang disebut sebagai masa transisi.

"Dengan deklarasi ini Dewan Pimpinan Presiden akan dibentuk untuk menyelesaikan pelaksanaan tugas masa transisi. Saya mendelegasikan kekuasaan penuh saya kepada Dewan Pimpinan Presiden sesuai dengan konstitusi dan Inisiatif Teluk dan mekanisme eksekutifnya," Hadi kemudian mengatakan di televise pemerintah Yaman.

Hadi mengatakan langkah itu diambil sejalan dengan inisiatif transfer kekuasaan 2011 yang dirancang oleh enam anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) setelah protes anti-pemerintah dan krisis politik.

Wakil Presiden al-Ahmar yang diberhentikan adalah seorang jenderal militer yang kuat secara politik.

Advertising
Advertising

Dewan kepemimpinan, yang terdiri dari seorang ketua dan tujuh wakil ketua, akan dipimpin oleh Rashad Al-Alimi, seorang pejabat keamanan yang pernah menjadi menteri dalam negeri pada masa kepresidenan Ali Abdullah Saleh.

Alimi yang pernah menjadi penasihat Hadi, mendapat dukungan dari Arab Saudi. Dia juga memiliki hubungan dekat dengan kelompok politik besar, partai Islamis Islah. Wakil ketua termasuk pemimpin kelompok separatis selatan, Dewan Transisi Selatan, Aidarous al-Zubaidi.

Hadi terpilih pada 2012 setelah pergolakan politik dari pemberontakan pada 2011 hingga masa jabatan dua tahun untuk mengawasi transisi demokrasi. Namun pada akhir 2014, kelompok Syiah Houthi yang bersekutu dengan Iran, merebut ibu kota Sanaa dan Hadi akhirnya melarikan diri ke selatan.

Ia kemudian melarikan diri ke Arab Saudi dan tetap sebagai kepala pemerintah yang diakui secara internasional.

Tujuh tahun konflik telah membagi Yaman antara pemerintah yang diakui secara internasional yang dipimpin oleh Hadi dan didukung oleh Arab Saudi yang berbasis di kota selatan Aden, dan Houthi di Sanaa.

Gencatan senjata dua bulan yang ditengahi PBB dimulai di seluruh Yaman pada Sabtu, penghentian permusuhan nasional pertama sejak 2016. Konsultasi politik juga terjadi di Riyadh di bawah naungan GCC yang berbasis di Riyadh, meskipun kelompok Houthi tidak menerima undangan untuk menghadiri pembicaraan tersebut.

Baca juga: Ancaman Kelaparan, Yaman Minta Bantuan Ekonomi

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

7 jam lalu

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

Partai Komunis Vietnam menunjuk Kepala kepolisian To Lam sebagai presiden Vietnam yang baru lewat sebuah perombakan kepemimpinan secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

1 hari lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

4 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

5 hari lalu

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

7 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

7 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

8 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

9 hari lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

9 hari lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya