Eropa Terancam Kedinginan, Putin Ultimatum Bayar Gas Pakai Rubel Mulai 1 April

Reporter

Tempo.co

Jumat, 1 April 2022 08:05 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan personel penerbangan, siswa, dan karyawan Sekolah Penerbangan Aeroflot di pinggiran kota Moskow, Rusia, 5 Maret 2022. Video kunjungan Putin viral di media sosial karena diduga menggunakan green screen. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengultimatum negara-negara Eropa untuk membayar impor gas dengan mata uang Rubel mulai 1 April 2022. Dia mengatakan pada Kamis, telah menandatangani dekrit yang mewajibkan pembeli asing membayar dalam mata uang Rubel. Kontrak akan dihentikan jika pembayaran tidak dilakukan dalam bentuk Rubel.

"Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening Rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok," kata Putin dalam sambutan yang disiarkan televisi.

"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai default dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya. Kami tidak menjual apapun secara gratis, kami juga tidak akan melakukan amal. Kontrak akan dihentikan," ujar Putin.

Hal berbeda diungkapkan oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi. Ia mengatakan Putin mengizinkan Italia dan negara-negara Barat untuk membayar pembelian gas dengan Euro dan Dolar.

"Apa yang saya pahami, tetapi saya mungkin salah, adalah bahwa konversi pembayaran adalah masalah internal Federasi Rusia," kata Draghi dilansir dari Reuters, Kamis, 31 Maret 2022.

Advertising
Advertising

Rusia memasok sekitar sepertiga dari gas Eropa. Gas menjadi komoditas yang memungkinkan Putin membalas sanksi ekonomi dari negara-negara Barat terhadap Rusia atas invasi Ukraina.

Keputusannya untuk memberlakukan pembayaran Rubel telah mendorong mata uang Rusia, yang jatuh ke posisi terendah bersejarah setelah invasi 24 Februari namun sejak itu kembali pulih.

Perusahaan dan pemerintah Barat telah menolak pembayaran gas dalam bentuk Rubel. Hal itu dinilai melanggar kontrak yang ada.

Menteri ekonomi Prancis mengatakan Prancis dan Jerman sedang mempersiapkan skenario yang memungkinkan bahwa aliran gas Rusia dapat dihentikan. Penghentian aliran gas dikhawatirkan akan menjerumuskan Eropa ke dalam krisis energi besar-besaran.

Perintah yang ditandatangani oleh Putin menetapkan mekanisme bagi pembeli untuk mentransfer mata uang asing ke rekening khusus di bank Rusia. Bank selanjutnya akan mengirim Rubel ke pembeli asing untuk membayar impor gas. Putin mengatakan peralihan itu dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan Rusia.

Baca: Donald Trump Minta Putin Bantu Selidiki Bisnis Anak Joe Biden di Eropa Timur

REUTERS

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

7 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

10 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

16 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

35 hari lalu

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

Zelensky membukukan kenaikan pendapatan di tengah perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

37 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

39 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

39 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya