Donald Trump Minta Putin Bantu Selidiki Bisnis Anak Joe Biden di Eropa Timur

Reporter

Tempo.co

Kamis, 31 Maret 2022 16:22 WIB

Pasangan Barack Obama (kanan) dan Michelle Obama (kiri) menyambut Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania untuk minum teh sebelum pelantikan di Gedung Putih di Washington, AS 20 Januari 2017. Seperti Donald, Melania juga tidak menjalankan tradisi menyambut Presiden penggantinya, Joe Biden dan istrinya di Gedung Putih. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden AS Donald Trump mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merilis informasi tentang Hunter Biden, putra Presiden Joe Biden. Hunter Biden diduga menjalankan transaksi bisnis dengan oligarki di Eropa Timur.

Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Selasa, 29 Maret 2022, Trump menyatakan hal itu di acara televisi "Just the News" di Real America's Voice. Dia mengutip laporan 2020 dari Partai Republik pada dua panel Senat yang menyelidiki tuduhan korupsi terhadap transaksi bisnis keluarga Joe Biden di Ukraina.

Senat Republik mengklaim bahwa pada 2014, sebuah perusahaan investasi yang didirikan bersama oleh Hunter Biden menerima transfer senilai US$ 3,5 juta dari Elena Baturina, yang mendiang suaminya Yury Luzhkov, yang merupakan mantan walikota Moskow.

"Biarkan Putin menjelaskan mengapa istri walikota Moskow memberi Biden (Joe dan Hunter Biden) US$ 3,5 juta? Itu uang yang banyak. Dia memberi mereka US$ 3,5 juta," ujar Trump dalam wawancara dari propertinya di Florida Selatan, Mar-a-Lago. "Jadi, sekarang saya pikir Putin akan tahu jawabannya. Saya pikir dia harus melepaskannya. Saya pikir kita harus tahu jawaban itu."

Trump melanjutkan dengan mengklaim Putin sekarang mungkin bersedia memberikan jawaban itu.

Advertising
Advertising

Trump mengemukakan tuduhan itu berulang kali selama kampanye presiden 2020, di rapat umum dan pada debat dengan Biden. Seorang pengacara untuk Hunter Biden telah berulang kali menyangkal bahwa kliennya ikut mendirikan perusahaan investasi, Rosemont Seneca Thornton. Pengacara Hunter Biden juga membantah kliennya menerima uang US$ 3,5 juta.

"Hunter Biden tidak tertarik dan bukan salah satu pendiri Rosemont Seneca Thornton, jadi klaim bahwa dia dibayar US$ 3,5 juta adalah salah," kata pengacara Hunter Biden, George Mesires, kepada PolitiFact pada 2020.

Direktur komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield mengecam Trump atas komentarnya itu. "Orang Amerika macam apa, apalagi mantan presiden, yang berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk masuk ke dalam skema dengan Vladimir Putin dan menyombongkan diri tentang hubungannya dengan Vladimir Putin? Hanya ada satu dan itu Donald Trump."

Komentar mantan presiden itu juga dikritik oleh Senator GOP Mitt Romney dari Utah. Romney menyebut Putin sebagai salah satu orang terburuk di planet ini.

"Saya tidak berpikir bahwa Vladimir Putin seharusnya menjadi salah satu orang yang dituju untuk mendapatkan bantuan saat ini," katanya kepada wartawan di Capitol Hill, seraya menambahkan. "Amerika seharusnya tidak meminta bantuan."

Trump telah berulang kali menyinggung perihal bisnis Hunter Biden di Ukraina dan Eropa Timur saat ayahnya menjabat sebagai wakil presiden. Pada 2016 selama pemilihan presiden melawan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Trump mendesak Rusia untuk merilis email yang disimpan di server email pribadi Clinton.

"Rusia, jika Anda mendengarkan, saya harap Anda dapat menemukan 30.000 email yang hilang," katanya saat konferensi pers.

Menjelang pemilihan presiden 2020, Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk membuka penyelidikan terhadap Biden dan putranya dengan imbalan bantuan militer ke negara tersebut. Tindakan Trump itu terkait pemotongan bantuan yang menyebabkan pemakzulannya oleh DPR atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres. Trump dibebaskan oleh Senat atas kedua tuduhan pemakzulan.

Hunter Biden sejak 2018 sedang diselidiki untuk urusan pajaknya. Penyelidikan tetap berlangsung.

Baca: Hakim Federal AS: Trump Lakukan Tindak Kriminal dalam Pemilu 2020

CBS NEWS | NBC NEWS

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

10 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

2 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

2 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

5 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

6 hari lalu

DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya