Otoritas Amerika Terbitkan Izin Suntik Dosis Keempat Vaksin Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 Maret 2022 11:30 WIB

Seorang tenaga kesehatan menerima vaksinasi booster dengan menggunakan vaksin Covid-19 Moderna di RSCM, Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021. Vaksin dari Amerika Serikat tersebut dinilai efektif untuk melawan virus Corona varian Delta yang tengah mewabah di Indonesia. Kemkes.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan Amerika Serikat pada Selasa, 29 Maret 2022 memberikan izin suntik booster kedua atau suntik dosis keempat vaksin virus corona pada mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Izin diberikan berdasarkan data yang memperlihatkan berkurangnya imunitas dan risiko yang disebabkan oleh varian omicron.

Badan Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA) mengatakan imunisasi vaksin virus corona dosis keempat akan menggunakan vaksin buatan Pfizer/BioNTech dan Moderna. Sedangkan jeda waktu dengan suntik vaksin sebelumnya setidaknya empat bulan.

Suntik dosis keempat vaksin virus corona ini, diharapkan bisa memberikan lebih besar perlindungan dari risiko kondisi pasien Covid-19, memburuk atau dilarikan ke rumah sakit.

Advertising
Advertising

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.

FDA juga mengizinkan suntik dosis keempat vaksin virus corona bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun, yang punya gangguan sistem imun pada tubuhnya. Umur 12 tahun yang ingin suntik dosis keempat vaksin virus corona direkomendasikan menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech dan umur 18 tahun menggunakan Moderna.

Badan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendukung keputusan FDA tersebut, yang merekomendasikan suntik tambahan vaksin virus corona, khususnya bagi lansia dan mereka yang punya kondisi kesehatan khusus sehingga membuat mereka berisiko tinggi tertular Covid-19.

Rekomendasi otoritas kesehatan Amerika Serikat itu, sejalan dengan pandangan sejumlah ilmuwan, yang waswas masih tingginya penyebaran Covid-19 dan adanya sub-varian BA.2 omicron.

“Jika ada anggota keluarga saya yang memenuhi syarat melakukan suntik dosis keempat vaksin virus corona dosis keempat, saya akan menyarankan mereka melakukannya. Covid-19 benar-benar memiliki efek buruk yang tidak proporsional pada orang dengan usia 65 tahun ke atas dan mereka yang punya komorbid,” kata Peter Marks, dokter yang juga pejabat tinggi di FDA.

Sumber: Reuters

Baca juga : Peneliti Sebut Seberapa Perlu Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

2 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

3 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

7 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

9 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

16 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

18 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

19 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

19 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

22 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya