Ketegangan Rusia dengan Azerbaijan, Bermula dari Tuduhan Melanggar Perjanjian

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Senin, 28 Maret 2022 22:19 WIB

Pesawat militer Rusia mengangkut tawanan perang Armenia, bagian dari pertukaran tawanan setelah konflik antara pasukan Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh, setelah mendarat di bandara militer Erebuni di Yerevan, Armenia 14 Desember 2020. [Tigran Mehrabyan/Armenian Prime Minister Press Service/PAN Photo via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menuduh Azerbaijan melanggar perjanjian gencatan senjata memasuki zona misi penjaga perdamaian di wilayah Nagorno-Karabakh yang telah memisahkan diri. Ini adalah pertama kalinya Rusia secara terbuka menyalahkan Azerbaijan telahh melanggar kesepakatan pada 2020.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menuduh pasukan Azerbaijan menggunakan pesawat tak berawak buatan Turki untuk menyerang pasukan Karabakh. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan keprihatinan yang ekstrem atas ketegangan yang meningkat di wilayah itu.

Ketegangan Rusia dengan Azerbaijan

  1. Rusia menuduh Azerbaijan melanggar perjanjian

Pada 2020, Armenia dan Azerbaijan pernah berseteru karena sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Konflik berakhir dengan penandatanganan kesepakatan damai, Rusia sebagai penengah, pada Selasa, 10 November 2020. Belakangan Rusia menuduh Azerbaijan melanggar perjanjian gencatan senjata itu. Azerbaijan dituduh memasuki zona misi penjaga perdamaian Rusia di wilayah Nagorno-Karabakh yang telah memisahkan diri.

“Angkatan bersenjata Azerbaijan antara 24 Maret dan 25 Maret memasuki zona tanggung jawab kontingen penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh dan mendirikan sebuah pos pengamatan,” menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

  1. Rusia menuduh Azerbaijan menyerang pasukan Karabakh

Pada Sabtu, 26 Maret 2022, Kementerian pertahanan Rusia juga menuduh pasukan Azerbaijan menyerang Karabakh. Serangan dilancarkan menggunakan pesawat tak berawak buatan Turki. Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan, ketegangan meningkat di wilayah itu.

  1. Rusia mendesak Azerbaijan tarik pasukan dari Nagorno-Karabakh
Advertising
Advertising

Rusia mendesak Azerbaijan untuk membawa kembali pasukannya. Permohonan itu telah disampaikan ke Azerbaijan, menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia.

  1. Serangan Azerbaijan dianggap telah menewaskan tiga orang

Menurut pernyataan Pertahanan wilayah Nagorno-Karabakh, serangan udara oleh Azerbaijan menewaskan setidaknya 3 orang dan melukai 15 orang. “Angkatan bersenjata Azerbaijan terus bertahan di Desa Parukh,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan wilayah itu.

  1. Tuduhan berdasarkan laporan sepihak

Menanggapi tuduhan Rusia, Azerbaijan menyatakan peristiwa itu hanya berdasarkan laporan sepihak. Menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan, Armenia adalah pihak yang harus disalahkan. Peristiwa yang terjadi di Nagorno-Karabakh merupakan tanggapan upaya serangan rahasia pasukan ilegal Armenia, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Perang Ukraina Belum Selesai, Rusia Kini Tegang dengan Azerbaijan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

5 jam lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

10 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

21 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya