Amerika Batalkan Rapat Setelah Taliban Cabut Izin Anak Perempuan Bersekolah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 26 Maret 2022 19:00 WIB

Dua gadis mencari buku di kios buku di luar universitas Kabul sementara dua tentara Taliban berpose setelah meminta untuk difoto, di Kabul, Afghanistan 5 Oktober 2021. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sumber menyebut Amerika Serikat pada Jumat, 25 Maret 2022, membatalkan pertemuan dengan kelompok radikal Taliban di Ibu Kota Doha. Rapat itu ditujukan untuk membahas masalah ekonomi.

Keputusan untuk membatalkan rapat tersebut diambil setelah Taliban merevisi keputusan yang akan mengizinkan anak-anak perempuan kembali ke sekolah. Pembatalan tersebut juga memperlihatkan bahwa tindak-tanduk Taliban terkait HAM dan inklusifitas bisa berdampak pada niat masyarakat internasional untuk membantu kelompok radikal tersebut. Beberapa pejabat Taliban saat ini sudah dikenai sanksi-sanksi dari Amerika Serikat.

“Keputusan mereka sungguh mengecewakan. Pembalikan komitmen yang tidak dapat dijelaskan pada masyarakat Afghanistan. Untuk pertama dan terakhir kalinya bagi komunitas internasional (keputusan Taliban berubah). Kami telah membatalkan sejumlah hal, diantaranya rapat di Doha. Ketika kami melihat ini (Taliban larang perempuan sekolah), maka ini berpotensi memundurkan hal yang hendak kami bangun,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Sejumlah wanita mengikuti aksi unjuk rasa untuk memprotes Taliban di Kabul, Afghanistan, 28 Desember 2021. REUTERS/Ali Khara

Tiga sumber yang dekat dengan perkara ini mengatakan pada Reuters bahwa rapat antara Amerika Serikat dengan Taliban harusnya dilakukan disela sebuah KTT di Qatar pada Sabtu dan Minggu ini. Ada beberapa rapat yang bahkan mengajak delegasi dari Bank Dunia serta PBB.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan sudah mengkonfirmasi perihal rapat ini, yang akan mendelegasikan Menteri Luar Negeri Afghanistan sementara untuk terbang ke Doha. Pertemuan tersebut diantaranya untuk membahas independensi Bank Sentral Afganistan dan mencetak bank notes Afghanistan.

Bakal di diskusikan pula soal kemanusiaan yang akan ditukar dengan mencaikan uang Afghanistan yang saat ini tertahan di World Bank Trust Fund. Tiga sumber menyebut, uang tersebut diperuntukkan bagi pendidikan.

Sumber: Reuters.

Baca juga: Berkas Dua Tersangka Korupsi Dana BOS di SMKN 53 Telah Lengkap

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

1 hari lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

3 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

3 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

3 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

4 hari lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

4 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

4 hari lalu

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

Tetangga mencurigai perempuan berusia 71 tahun itu lama tidak keluar rumah. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mulai membusuk.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

5 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya