Aplikasi Hijrah Diri Dihapus Google dan Pandangan Malaysia terhadap LGBTQ

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 22 Maret 2022 17:44 WIB

Logo Google. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi antiLGBTQ yang dikembangkan oleh pemerintah Malaysia untuk telah dihapus dari Google Play Store. Google menghapus aplikasi Hijrah Diri, yang telah beroperasi sejak 2016, karena melanggar pedoman platform.

Petugas antiLGBTQ, Departemen Pengembangan Islam Malaysia (JAKIM) Mohd Izwan Md Yusof meminta sesama Muslim untuk menilai aplikasi itu dengan lima bintang untuk melawan ulasan negatif. Menurut pihak berwenang Malaysia, aplikasi itu akan membantu anggota komunitas LGBTQ untuk mengubah orientasi seksual.

Google menghapus aplikasi Hijrah Diri

“Setiap kali sebuah aplikasi ditandai, kami menyelidiki kebijakan Play Store. Jika ditemukan pelanggaran, kami mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan pengalaman tepercaya bagi semua orang,” menurut keterangan Google yang dilansir The Independent.

Menurut Google, pedoman platform tak mengizinkan aplikasi yang dianggap memungkinkan perilaku tidak jujur. Aplikasi Hijrah Diri, menyediakan buku elektronik atau e-book yang menceritakan pengalaman seorang gay yang meninggalkan perilaku orientasi seksualnya. E-book berisi 146 halaman yang ditulis oleh seorang pria tanpa nama yang mengaku mualaf itu awalnya diterbitkan pada 2011 pada masa pemerintahan koalisi partai politik Barisan Nasional.

Pandangan Malaysia terhadap LGBTQ

Malaysia memiliki sistem hukum jalur ganda. Peraturan pidana Islam dan hukum keluarga yang berlaku untuk Muslim berjalan di samping perdata.

Advertising
Advertising

Pada 2021, Pemerintah Malaysia berencana mengamendemen hukum syariah demi menjerat orang-orang yang mengampanyekan gaya hidup LGBT di media sosial.

Wakil Menteri Urusan Agama Ahmad Marzuk Shaary mengatakan, rencana amendemen itu menanggapi maraknya unggahan di media sosial yang merayakan komunitas LGBT saat Pride Month pada Juni.

“Kami menemukan pihak-pihak tertentu mengunggah status dan gambar yang menghina Islam di media sosial dalam upaya mereka mempromosikan gaya hidup LGBT,” katanya dikutip dari Reuters, Jumat, 25 Juni 2021.

Pada tahun yang sama, Pemerintah Malaysia juga sempat melarang peredaran buku berjudul Gay is OK! A Christian Perspective, yang ditulis oleh Ngeo Boon Lin.

“Buku itu cenderung merugikan publik dan cenderung menghasut masyarakat untuk melakukan protes massal, kemudian menimbulkan kekacauan," kata Menteri Dalam Negeri Hamzah Zainudin seperti dikutip Free Malaysia Today, Senin, 1 November 2021.

Menurut dia, buku itu dapat menimbulkan kekhawatiran publik, karena dianggap mempromosikan perilaku gay.

TAUFIK RUMADAUL

Baca: Google Hapus Aplikasi Anti-LGBTQ Pemerintah Malaysia dari Play Store

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

16 jam lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

1 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

1 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

1 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

1 hari lalu

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

Arab Saudi mengimbau publik untuk tidak tertipu atau merespons iklan di media sosial tentang pelaksanaan ibadah haji

Baca Selengkapnya

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

4 hari lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

6 hari lalu

Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

Menonaktifkan akun Facebook sementara bisa dijadukan opsi jika ingin beristirahat dari media sosial. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

6 hari lalu

Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

Menghapus semua postingan di Facebook mungkin menjadi opsi bagi beberapa orang yang ingin membersihkan akun. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

7 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya