Kecelakaan Pesawat di Cina, Boeing dan Pemeriintah AS Siap Dukung Penyelidikan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 22 Maret 2022 14:49 WIB

Puing-puing pesawat terlihat di lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 dari Kunming ke Guangzhou, di Wuzhou, Cina, 21 Maret 2022. Sejumlah potongan puing pesawat penumpang yang jatuh dengan 132 orang di dalamnya ditemukan di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Cina selatan. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat dan Boeing siap membantu Pemerintah Cina menyelidiki sebab jatuhnya pesawat Bpeing 737-800 China Eastern Airlines, Senin, 21 Maret 2022.

Chief Executive Boeing Dave Calhoun mengatakan kepada karyawan bahwa pihaknya telah menawarkan dukungan penuh para ahli teknisnya dalam penyelidikan pesawat jatuh itu.

Calhoun mengatakan dalam email kepada karyawan bahwa dia dibatasi oleh apa yang dapat dikatakan Boeing tentang penyelidikan yang dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Sipil Cina.

"Percayalah bahwa kita akan melakukan segala yang kita bisa untuk mendukung pelanggan kita dan penyelidikan kecelakaan selama masa sulit ini, dipandu oleh komitmen kita terhadap keselamatan, transparansi, dan integritas di setiap langkah," kata Calhoun, Senin.

Dalam kesempatan terpisah, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan, telah menunjuk seorang penyelidik keamanan udara senior sebagai perwakilan terakreditasi AS untuk penyelidikan kecelakaan Boeing 737-800 China Eastern Airlines di dekat Wuzhou, Cina.

Advertising
Advertising

Perwakilan dari Boeing, CFM, perusahaan patungan General Electric dan Safran yang memproduksi mesin, dan Administrasi Penerbangan Federal akan bertindak sebagai penasihat teknis, kata NTSB.

Berdasarkan perjanjian internasional, Amerika Serikat dapat menjadi perwakilan penyelidikan kecelakaan karena pesawat itu diproduksi di AS.

Tidak jelas apakah atau kapan NTSB akan melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan di Cina.

Pasca kecelakaan Boeing 737 MAX 2018 di Indonesia, NTSB langsung memberangkatkan penyidik untuk ikut dalam penyelidikan pemerintah Indonesia.

Ketua NTSB Robert Sumwalt mengatakan dalam kesaksian 2019 di depan Kongres bahwa selama pencarian untuk "kotak hitam" - perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) - "seorang penyelidik NTSB ditempatkan di salah satu kapal pencari."

Reuters

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

11 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

14 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

15 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

23 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya