16.000 Tentara Suriah yang Direkrut Putin Dijanjikan Gaji 50 Kali Lipat

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Maret 2022 18:18 WIB

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. AS telah melakukan serangan udara untuk mendukung SDF saat berusaha mengakhiri pembobolan penjara. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin merekrut 16.000 orang tentara Suriah. Mereka menunggu bergabung dalam perang Rusia Ukraina.

Militer Suriah mulai merekrut pasukan untuk berperang bersama pasukan Rusia. Sementara itu ribuan sukarelawan asing bergabung dengan Ukraina untuk menggempur Rusia.

Saat berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin mengatakan orang-orang di Timur Tengah yang ingin mendaftar dalam perang di Ukraina harus diizinkan untuk ikut serta. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan yang siap bertempur bersama pasukan yang didukung Rusia.

"Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka mencapai zona konflik," ujar Putin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi pernyataan Putin. Dia mengatakan preman dari Suriah akan datang untuk membunuh orang di negeri asing.

Advertising
Advertising

Pendaftaran tentara Suriah ini telah diposting di situs web yang berisi pemberitahuan bahwa pasukan akan berperang di Ukraina. Salah satunya adalah menjanjikan pembayaran US$ 3.000 per bulan atau sekitar Rp 43 juta, 50 kali lebih besar dari gaji bulanan tentara Suriah.

Unggahan juga dibuat di hari Jumat oleh pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Di dalamnya berisi pula informasi tentang cara mendaftar.

Pembukaan pendaftaran terjadi ketika Putin kehilangan 11 komandan militer dan tiga jenderalnya dalam invasi ke Ukraina. Ukraina mengklaim jumlah tentara Rusia yang tewas sebanyak 12.500 orang.

Komandan senior terakhir yang tewas adalah Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov dari Angkatan Darat Gabungan ke-29. Dua petinggi lainnya yang tewas adalah Kolonel Andrei Zakharov dan Vitaly Gerasimov.

Sebelum tentara Suriah bergabung, Rusia mendapat bantuan pasukan dari pejuang Chechnya. Tentara Chechnya dikenal sebagai pemburu. Masing-masing dari mereka dilaporkan diberi sebungkus kartu daftar pejabat Ukraina yang menjadi target untuk dibunuh.

Baca: Putin Kerahkan 16.000 Milisi Timur Tengah ke Ukraina Timur

DAILY MAIL

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

6 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

12 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

32 hari lalu

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

Zelensky membukukan kenaikan pendapatan di tengah perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

34 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

36 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

36 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya