Raphael Lemkin Pencetus Istilah Genosida, Siapakah Dia?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Maret 2022 19:20 WIB

Hancurnya beberapa peluncur roket Angkatan Darat Rusia dengan huruf "Z" dicat di sisinya di Kharkiv, Ukraina 25 Februari 2022. Perang Rusia vs Ukraina menewaskan 137 tentara Ukraina, sedangkan 360 lainnya luka-luka. REUTERS/Maksim Levin

TEMPO.CO, Jakarta -Genosida adalah salah satu bentuk kejahatan dengan memusnahkan kelompok masyarakat tertentu secara sistematis dan disengaja. Kata genosida pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli hukum berdarah Polandia-Yahudi bernama Raphael Lemkin. Siapakah dia?

Raphael Lemkin adalah seorang ahli hukum Polandia-Yahudi. Ia lahir pada 24 Juni 1900 di desa Volkovyssky Uyezd dari Kekaisaran Rusia Grodno (sekarang Belarus) dan kemudian dibesarkan di keluarga Polandia-Yahudi di sebuah peternakan dekat Wolkowysk.

Dalam The Historiography of Genocide (2008) karya Stone Dan, Lemkin lahir dengan nama Rafal Lemkin. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya seorang intelektual dengan banyak koleksi buku tentang sastra dan sejarah.

Dilansir dari A Problem from Hell: America and the Age of Genocide (2002), sejak muda Lemkin tertarik pada bahasan mengenai kekejaman. Ia sering bertanya kepada ibunya tentang persitiwa seperti Sack of Carhage, invasi mongol, penaklukan dan penganiayaan Huguenots. Semenjak itu, Lemkin menunjukkan keyakinannya, yang menjadi pusat pemikirannya, yakni penderitaan orang-orang Yahudi di Polandia Timur.

Perjalanan Akademis Lemkin

Setelah lulus dari sekolah perdagangan lokal di Bialystok, ia melanjutkan studi linguistik di Jan Kazimierz University of Lwów (sekarang Lviv, Ukraina). Lemkin adalah seorang polyglot, ia fasih dalam sembilan bahasa.

Pada 1926, ia menerbitkan buku pertamanya, yakni terjemahan novel karya “noach i Marynka” karya Hayim Nahman Bialik, dari bahasa Ibrani ke bahasa Polandia. Ketika di Bialystok, Lemkin menjadi tertarik pada hukum melawan kekejaman massal. Ia tertarik setelah mengetahui tentang kekejaman Armenia di Kekaisaran Ottoman.

Pindah ke Amerika, Mencetuskan Istilah “Genosida”

Pada awal 1933, ia bekerja untuk memperkenalkan perlindungan hukum untuk kelompok etnis, agama, dan sosial di forum internasional, tetapi tidak berhasil. Ketika tentara Jerman menginvasi Polandia, ia melarikan diri dari Eropa, akhirnya mencapai tempat yang aman di Amerika Serikat, di mana ia mengambil posisi mengajar di Duke University.

Pada musim panas 1942, Lemkin pindah ke Washingto DC untuk bergabung dengan Departemen Perang sebagai analis dan melanjutkan mendokumentasikan kekejaman Nazi dalam bukunya tahun 1944, Axis Rule in Occupied Europe. Dalam buku tersebut ia memperkenalkan istilah “genosida”.

Dilansir dari UNHCR, pada pertemuan hukum internasional, ia mulai menguraikan ide-ide untuk perubahan dalam hukum internasional. Ia berharap untuk memiliki konvensi genosida internasional yang disetujui pada konferensi perdamaian Paris pada 1945, tetapi tidak berhasil.

Pada 9 Desember 1948, konvensi ini diadopsi dengan suara bulat oleh Majelis Umum PBB. Setelah itu, Lemkin berusaha mengembangkan instrumen hukum internasional yang akan mencegah contoh genosida lebih lanjut. Lemkin menyerahkan karir akademisnya, ia memutuskan untuk memusatkan semua upayanya untuk mendefinisikan dan mencela genosida dan menetapkannya sebagai kejahatan di bawah hukum internasional.

Raphael Lemkin terus melobi untuk ratifikasi konvensi atas nama negara-negara anggotanya. Selain itu, ia beraktivitas sebagai pengajar di Universitas Yale, Rutgers dan Princeton. Kemudian pada 1950 dan 1952, ia menjadi nominator untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Lemkin meninggal pada 28 Agustus 1959. Ia pun dikenal sebagai pencetus istilah genosida.

M. RIZQI AKBAR

Baca: 7 kasus Genosida Sepanjang Sejarah Moderen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

2 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

2 hari lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

2 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

3 hari lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

3 hari lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

4 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya