DK PBB Kutuk Serangan ke Masjid Syiah di Pakistan

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 7 Maret 2022 19:05 WIB

Warga membawa seorang pria yang terluka ke dalam ambulans, setelah ledakan bom di sebuah masjid saat salat Jumat, di sebuah rumah sakit di Peshawar, Pakistan, 4 Maret 2022. Sebuah bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah selama salat Jumat di kota Peshawar, Pakistan, menewaskan sedikitnya 30 orang. REUTERS/Khuram Parvez

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan teroris ke masjid Syiah di Peshawar, Pakistan yang menewaskan puluhan orang Jumat lalu, 4 Maret 2022.

"Dewan Keamanan mengutuk keras serangan teroris bengis dan pengecut yang terjadi di Masjid Koocha Risaldar di Peshawar, Pakistan pada Jumat 4 Maret 2022," demkian pernyataan DK PBB yang dikeluarkan Minggu, 6 Maret 2022.

Mereka menyampaikan simpati dan bela sungkawa terdalam bagi keluarga korban dan kepada pemerintah Pakistan serta berharap supaya para korban luka segera pulih.

Mereka menggarisbawahi perlunya menyeret pelaku, penyelenggara, 'donatur' dan sponsor terorisme ke pengadilan dan meminta semua negara agar berkoordinasi erat dengan pemerintah Pakistan.

Mereka juga kembali menekankan bahwa terorisme dalam bentuk apa pun beserta manifestasinya adalah salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan dunia.

Anggota DK PBB kembali menegaskan bahwa aksi terorisme adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan apa pun alasannya dan seluruh negara harus memerangi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang berasal dari terorisme.

Serangan bom bunuh diri selama shalat Jumat itu menewaskan 63 orang dan melukai 200 orang lainnya.

ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada Jumat di sebuah masjid Syiah di Kota Peshawar, Pakistan. Seperti dilansir Reuters Sabtu 5 Maret 2022, serangan ini menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai 200 orang lainnya.

Sebuah postingan dari kantor berita Amaq yang berafiliasi dengan ISIS mengatakan seorang pembom bunuh diri yang dilatih oleh kelompok militan telah melakukan serangan saat salat Jumat.

Kepala Polisi Peshawar Mohammad Ejaz Khan mengatakan penyelidikan masih berlangsung. "(Penyerang) masuk ke Masjid Kucha Risalda saat salat Jumat. Dia kemudian menembaki polisi dan meledakkan bahan peledak ke jemaah," kata Khan.

Advertising
Advertising

Antara | Xinhua | Reuters

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

2 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

28 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Anggota PBB, Palestina Minta Dewan Keamanan Gelar Pemungutan Suara

31 hari lalu

Ingin Jadi Anggota PBB, Palestina Minta Dewan Keamanan Gelar Pemungutan Suara

Palestina berencana mengajukan usulan pemungutan suara Dewan Keamanan PBB bulan ini untuk menentukan keanggotaan penuhnya dalam PBB.

Baca Selengkapnya