Rusia Rekrut Milisi Suriah untuk Merebut Ibu Kota Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 Maret 2022 10:15 WIB

Ratusan warga Ukraina mengunngu kereta ketika evakuasi dari Kyiv ke Lviv di stasiun kereta Kyiv di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 4 Maret 2022. Koridor kemanusiaan dan rute keluar telah disepakati dengan pihak Ukraina. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta -Moskow merekrut warga Suriah yang terampil dalam pertempuran perkotaan untuk berperang di Ukraina.

Dalam laporan The Wall Street Journal seperti dikutip The Daily Beast, Senin 7 Maret 2022, empat pejabat Amerika Serikat menyebut bahwa beberapa pejuang Suriah itu telah tiba di Rusia. Moskow berharap keahlian mereka dapat membantu Rusia merebut ibu kota Ukraina, Kyiv.

Pasukan Chechnya di bawah pemimpin Ramzan Kadyrov, sekutu Vladimir Putin, telah dikerahkan dalam invasi. Sementara pejuang asing juga mengalir ke negara itu untuk berperang di pihak Ukraina.

Langkah itu menunjukkan potensi eskalasi pertempuran di Ukraina, kata para ahli.

Meskipun kota-kota besar Ukraina, Kyiv dan Kharkiv, tetap berada di bawah kendali pemerintah Volodymyr Zelensky, perekrutan pejuang Suriah berpotensi meningkatkan skala konflik secara drastis.

Advertising
Advertising

“Pengerahan pejuang asing Rusia dari Suriah ke Ukraina menginternasionalkan perang Ukraina,” Jennifer Cafarella, pakar keamanan nasional di Washington, DC, mengatakan kepada Journal.

"Dan karena itu dapat menghubungkan perang di Ukraina dengan dinamika lintas regional yang lebih luas, terutama di Timur Tengah."

Para pejabat menolak untuk merinci apa lagi yang diketahui tentang pengerahan pejuang Suriah ke Ukraina, status atau skala tepat dari upaya tersebut.

Menurut sebuah publikasi yang berbasis di Deir Ezzor, Suriah, Rusia telah menawarkan sukarelawan dari negara itu antara US$200-$300 atau Rp2,8 juta-Rp4,3 juta untuk pergi ke Ukraina dan beroperasi sebagai penjaga selama enam bulan sekaligus.

Invasi Rusia ke Ukraina, sekarang memasuki hari ke-12, telah menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang melarikan diri dari negara itu dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis pengungsi tercepat di Eropa sejak Perang Dunia II.

Ratusan warga sipil telah tewas dan ribuan terluka, dengan ratusan ribu sebagian besar perempuan dan anak-anak Ukraina membanjiri negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania atau Moldova untuk berlindung.

Baca juga: Dosen Universitas Negeri Surabaya Bantu Pengungsi Ukraina di Polandia

SUMBER: THE DAILY BEAST

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya