Cerita Mahasiwa RI di Perbatasan Ukraina setelah Putin Nyatakan Perang

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 24 Februari 2022 13:20 WIB

Jerry Akbar Sabdrida, mahasiswa Indonesia di taman Rostov-on-Don, Rusia, 2 Februari 2022. (Dok.pribadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Warga negara Indonesia yang tinggal di kota Rostov-on-Don, Rusia, Jerry Akbar Sabrida menceritakan pengalaman di tengah krisis yang terjadi di perbatasan Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan perang, Kamis, 24 Februari 2022.

Kota Rostov-on-Don merupakan ibu kota Rostov Oblast, yang berabatasan langsung dengan Ukraina. Jarak dari ibu kota ke perbatasan lebih kurang 130km.

Menurut Jerry, setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina timur, belum ada peringatan darurat dari pemerintah setempat atau Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow.

"Saya baru lihat sih (pidato Presiden Putin). Kondisinya masih aman sekarang begitu. Sampai saat ini belum ada instruksi resmi yang mengatakan masuk ke dalam keadaan darurat," katanya.

"Kemarin Bapak Dubes RI untuk Rusia berkunjung ke Rostov dan bertemu dengan rektor kampus saya. Beliau berkata bahwa rektor menjamin chance peperangan itu sangat kecil dan kalaupun ada kita masih aman," kata Jerry kepada Tempo, Kamis, 24 Februari 2022.

Jerry, yang sudah tinggal di Rostov-on-Don selama tiga tahun ini, juga masih menjalankan kegiatan kampusnya selama konflik Ukraina jadi sorotan.
Sebagai mahasiswa psikologi semester 4 di Southern Federal University, Jerry menyebut mayoritas rutinitas kuliahnya dilakukan online karena kasus Omicron yang tinggi, bukan karena konflik.

"Situasi sekarang di Ibu kota Oblast masih aman-aman saja, masih kegiatan seperti biasa tidak ada yang diberhentikan karena permasalahan perang tersebut. Sampai saat ini kita menjalani kegiatan seperti biasa ya, kelas masih banyak yang online karena korona bukan karena perang," tutur Jerry.

Walau relatif masih normal, Pria asal Pacitan berusia 22 tahun itu, menyebut intensitas pesawat yang lewat di kota Rostov-on-Don cukup tinggi dan laporan soal suara ledakan di perbatasan cukup sering. Jerrry juga menyebut pengungsi dari Ukraina yang pindah dari Donbass, tersebar di beberapa kota di Rostov Oblast.
"Intensitas pesawat yang lewat di kami cukup sering aja mungkin pemetaan atau gimana saya kurang tahu. Ledakan juga ada mas. Suara tembakan-tembakan di dekat-dekat banget perbatasan" katanya.

Putin telah mengumumkan dalam pidatonya pada Kamis, 24 Februari 2022, untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina. Dia menyebut ingin demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, demi melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran genosida rezim Kyiv.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden langsung bereaksi keras dan menyebut pernyataan Putin tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan. AS dan sekutunya juga akan bersatu dan tegas menanggapi serangan Rusia terhadap Ukraina.
Advertising
Advertising

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

14 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

3 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya