Pertama Kali Jumlah Perempuan Lulus Tes Masuk Kedokteran Lebih Banyak dari Pria

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 23 Februari 2022 07:00 WIB

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya angka kelulusan perempuan untuk masuk ke sekolah kedokteran di Jepang lebih tinggi dari laki-laki. Kabar ini diumumkan oleh Kementerian Pendidikan Jepang belum lama ini, dimana angka rata-rata kelulusan perempuan sebesar 13,6 persen atau lebih tinggi 0,09 poin dari laki-laki.

Ini merupakan kejadian pertama kalinya sejak Kementerian Pendidikan Jepang mulai melakukan pengumpulan data pada musim semi 2013.

Data yang ditemukan Kementerian Pendidikan Jepang ini cukup mengejutkan setelah beberapa tahun lalu mencuat skandal yang mengungkap ada sejumlah sekolah kedokteran, yang menimbang-nimbang untuk mengurangi jumlah perempuan yang boleh lulus tes (sekolah kedokteran).

Advertising
Advertising

Data Kementerian Pendidikan Jepang memperlihatkan angka kelulusan di sekolah negeri dan swasta jurusan kedokteran di penjuru Jepang, yakni sebanyak 5.880 dari 43.243 peserta perempuan lulus ujian masuk sekolah kedokteran pada musim semi tahun lalu.

Sedangkan untuk laki-laki dari 62.325 peserta ujian, hanya 8.421 peserta yang lulus ujian sekolah kedokteran. Itu artinya tingkat kelulusannya peserta laki-laki sebanyak 13,51 persen dan tingkat kelulusan perempuan 13,6 persen.

Tingkat kelulusan peserta ujian laki-laki sebelumnya yang mengikuti ujian masuk sekolah kedokteran pada musim semi dari 2013 hingga 2020 lebih tinggi daripada wanita dengan selisih 0,74 hingga 2,05 poin.
Ini untuk pertama kalinya pula kurang dari setengah universitas memiliki tingkat kelulusan tertinggi untuk perempuan, bukan laki-laki.
Dari 81 universitas hanya 38 universitas atau 46,91 persen, yang memiliki tingkat kelulusan lebih rendah perempuan daripada laki-laki. Sedangkan pada periode musim semi 2013 - 2022, tingkat kelulusan perempuan di sekolah kedokteran lebih rendah daripada pria di 46 hingga 57 universitas.
Pada 2018, dilaporkan ada 10 sekolah kedokteran di Jepang ditemukan melakukan diskriminasi terhadap perempuan. Ke-10 universitas itu, diduga dengan sengaja menurunkan nilai ujian masuk mereka (peserta ujian perempuan). Pengungkapan ini memicu penyelidikan oleh Kementerian Pendidikan Jepang.
Baca juga: Ibnu Sina, Ilmuwan yang Mengembangkan Kedokteran Modern Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

3 jam lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

7 jam lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

2 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

2 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

2 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

2 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

2 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

2 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

2 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.

Baca Selengkapnya