19 Jurnalis Papua Nugini Diskors karena Berita Pebisnis Australia

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 21 Februari 2022 17:45 WIB

Ilustrasi: Seorang jurnalis foto mengangkat plakat dalam rapat umum untuk kebebasan pers di Quezon City, Filipina, 15 Februari 2019. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan belas wartawan media televisi terkemuka Papua Nugini, EMTV, telah diskors menyusul protes terhadap penangguhan jabatan Sincha Damara sebagai Head of News dan Current Affairs.

Sincha dituduh melakukan pemberontakan dengan menayangkan kasus penangkapan pengusaha Australia Jamie Pang atas keterlibatannya dalam produksi, perdagangan dan distribusi narkoba. Penayangan berita itu termasuk kritik terhadap polisi dan prosedur pidana dalam kasus tersebut.
Dilaporkan Global Voices, bahwa Induk perusahaan EMTV, Media Niugini Limited, mengeluarkan perintah penangguhan pada 7 Februari 2022 setelah Sincha dituduh membangkang dan merusak reputasi perusahaan. Memo skorsing itu bocor ke publik dan mengundang kecaman luas di dalam dan di luar Papua Nugini.
Kelompok media dan jurnalis Pasifik berkumpul untuk mendukung Sincha, yang telah bergabung dengan EMTV selama 33 tahun. Pada Kamis, 17 Februari 2022, wartawan dari tim berita nasional EMTV melakukan aksi mogok untuk memprotes skorsing Sincha.
EMTV memberitakan tiga laporan tentang Pang, yakni soal dia lepas dari status hukumnya, penyimpangan dalam penyelidikan polisi, dan kekhawatiran karyawannya soal upaya pemerintah menyelesaikan status ini. Pemberitaan ini diduga tidak sesuai dengan keinginan Pemerintah Papua Nugini yang meminta MNL mengatur hal itu.
Chief Executive Officer Interim EMTV mengklaim melalui pernyataan pers pada 8 Februari lalu, bahwa memo yang tersebar dipahami di luar konteks.
"Memo itu sama sekali tidak membatasi kebebasan pers jurnalis, melainkan memo tersebut diedarkan kepada staf untuk meneliti dengan benar isi berita sebelum ditayangkan pada hari itu" demikian rilis EMTV.
Merespon pernyataan dari EMTV, Dewan Pers Papua Nugini menyebut alasan pejabat itu dangkal dan intimidatif karena perusahaan media lokal lainnya membuat laporan serupa tentang Pang.
"Dewan juga ingin menggarisbawahi bahwa semua media yang melaporkan kisah Pang punya jaminan hukum," kata Dewan Pers Papua Nugini, dilansir 21 Februari 2022.
Dewan juga memperingatkan soal intervensi politik yang terjadi di ruang berita EMTV. Skorsing Sincha karena alasan patuh arahan menteri berbau pengaruh politik yang tidak semestinya.
"Ada preseden berbahaya saat negara bergerak dalam tahun politik. Saat ketika penilaian berita independen yang kuat akan menjadi kunci dalam liputan berita," demikian pernyataan Dewan Pers Papua Nugini.

Berita terkait

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

6 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Udayana Kritik RUU Penyiaran: Harus Ada Sensitivitas Kemerdekaan Pers

1 hari lalu

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Udayana Kritik RUU Penyiaran: Harus Ada Sensitivitas Kemerdekaan Pers

Menanggapi RUU Penyiaran inisiatif DPR tersebut, Amanda mengungkapkan terdapat beberapa pasal yang bertentangan dengan UU 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Baca Selengkapnya

Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Kota Malang Demo di DPRD

1 hari lalu

Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Kota Malang Demo di DPRD

Puluhan jurnalis di Kota Malang, Jawa Timur menggelar demo menolak RUU Penyiaran. Mereka menyebut itu mengekang kebebasan pers.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

Pakar mengingatkan konsekuensi hukum dari RUU Penyiaran, yang dapat meningkatkan risiko kriminalisasi terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

1 hari lalu

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran

Baca Selengkapnya

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

2 hari lalu

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

RUU Penyiaran disarankan mendukung ekosistem digital dan tidak menghambat penyebaran informasi.

Baca Selengkapnya

Inilah Pasal-pasal di RUU Penyiaran yang Memicu Persoalan Kebebasan Pers

2 hari lalu

Inilah Pasal-pasal di RUU Penyiaran yang Memicu Persoalan Kebebasan Pers

Sejumlah pasal dalam draf Revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran atau RUU Penyiaran menuai polemik. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

2 hari lalu

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

RUU Penyiaran yang saat ini dalam proses harmonisasi di Baleg DPR RI tersebut dianggap dapat menghambat kebebasan pers di Indonesia. Sejauh mana?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Ingatkan Potensi Kriminalisasi Pers

2 hari lalu

Hujan Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Ingatkan Potensi Kriminalisasi Pers

Sejumlah Pasal dalam RUU Penyiaran, yang dinilai membungkam pers, berpotensi memudahkan pemerintah untuk membatasi produk jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

2 hari lalu

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

Konstituen Dewan Pers ramai-ramai tolak RUU Penyiaran yang bisa mengekang kemerdekaan pers. Apa kata AJI, PWI, IJTI, AMSI dan lainnya?

Baca Selengkapnya