Uni Eropa: Rusia Bisa Kehilangan Akses Pasar Keuangan Jika Serang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 21 Februari 2022 12:00 WIB

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berada dalam urutan kedelapan dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes 2021. Ia menjadi wanita pertama yang menjabat dalam peran tersebut, yang bertanggung jawab atas undang-undang yang mempengaruhi lebih dari 700 juta orang Eropa. Olivier Matthys/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengungkapkan beberapa rincian sanksi yang akan dihadapi Rusia jika menyerang Ukraina.

Seperti dilansir Reuters Senin 21 Februari 2022, salah satunya adalah Rusia akan terputus dari pasar keuangan internasional dan kehilangan akses ke barang-barang ekspor utama.

Para pemimpin negara Barat sampai sekarang masih menolak untuk menjelaskan rincian tentang sanksi yang telah mereka sepakati jika Rusia menyerbu Ukraina.

Para pemimpin Barat itu hanya mengesampingkan tanggapan militer dan menjanjikan sanksi ekonomi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Rusia pada prinsipnya akan terputus dari pasar keuangan internasional," ujar Von der Leyen kepada stasiun televisi publik ARD pada Ahad malam.

Advertising
Advertising

"Sanksi akan dikenakan pada (akses ke) semua barang yang kami buat yang sangat dibutuhkan Rusia untuk memodernisasi dan mendiversifikasi ekonominya. Di mana, kami dominan secara global dan mereka tidak memiliki penggantinya," kata Presiden Komisi Eropa itu.

Von der Leyen, yang mengepalai 27 anggota eksekutif Uni Eropa, mengatakan ketergantungan Rusia pada ekspor bahan bakar fosil adalah kelemahannya.

"Ekspor bahan bakar fosil berkontribusi pada dua pertiga dari nilai ekspor Rusia, dan setengah dari anggaran Rusia berasal dari sana," katanya."Rusia perlu memodernisasi, dan tepatnya itu tidak akan mungkin lagi jika sanksi lebih lanjut dinaikkan.”

Namun, dia mengatakan sanksi tidak akan dikenakan sampai setelah invasi apapun dilakukan. Tanggapan Uni Eropa itu sekaligus menolak seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Sabtu untuk penerapan segera sanksi terhadap Rusia.

"Langkah ke sanksi sangat besar sehingga kami tahu harus selalu memberi Rusia kesempatan untuk kembali ke diplomasi dan meja perundingan. Jendela (diplomasi) ini masih terbuka," katanya.

Rusia, yang telah menempatkan sekitar 150 ribu tentara di sekitar perbatasan utara dan timur Ukraina, menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah diizinkan untuk bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Mencegah bergabungnya Ukraina ke NATO adalah sesuatu yang Presiden Vladimir Putin katakan sangat penting untuk keamanan jangka panjang Rusia.

Baca juga: Ukraina Memanas, NATO Pindahkan Staf dari ibu Kota Kiev

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

8 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

4 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya