Duta Besar Lyudmila Vorobieva: Rusia Seolah Pihak yang Jahat

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 17 Februari 2022 16:00 WIB

Tangkapan layar: Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam temu media rutin yang digelar secara virtual, Rabu 8 Juli 2020. (ANTARA/Suwanti)

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, pada Kamis, 17 Februari 2022, menanggapi keraguan negara-negara Barat atas penarikan pasukan militer Rusia di Ukraina. Lyudmila menegaskan keputusan untuk menarik atau memundurkan pasukan atau tuduhan apapun itu, dilakukan Rusia dengan pertimbangan hak keamanan wilayah.

"Kami punya hak paten memindahkan pasukan kami di manapun jika diperlukan, selama itu di wilayah kami. Kuncinya adalah wilayah kami. Tidak ada satupun tentara, tank, atau kendaraan pasukan yang melewati perbatasan," kata Lyudmila dalam keterangan press virtual dari kantor Kedutaan Rusia di Jakarta, Kamis 17 Februari 2022.
Sebuah tank melakukan tembakan saat latihan militer yang diadakan oleh angkatan bersenjata Rusia dan Belarus di tempat pelatihan Gozhsky di wilayah Grodno, Belarusia, 12 Februari 2022. Leonid Scheglov/BelTA/Handout via REUTERS
Menurut Lyudmila, Rusia saat ini menyoroti balik agresi negara-negara aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat, yang mengerahkan peralatan (militernya) ke dekat perbatasan Rusia. Lyudmila bahkan menyebut kabar yang tersebar di berbagai media Barat sungguh membingungkan.
Lyudmila juga mempertegas latihan militer seperti yang terjadi di Belarus, sudah sesuai prosedur, dimana saat ini pasukan sudah kembali ke pangkalan.
"Nampaknya apa pun yang kami lakukan, kami selalu mengecewakan teman Barat kami. Kami seakan tidak memenuhi harapan mereka jika kami akan menyerang Ukraina, mereka tidak senang dengan kami lagi, dan kami seolah-olah pihak jahat," tutur Lyudmila.
Sebelumnya pada Selasa, 15 Februari 2022, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menarik sebagian pasukannya di perbatasan Ukraina. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pidatonya menanggapi klaim Moskow itu dengan ragu dan menilai pernyataan itu perlu diverifikasi.
Keragu-raguan Biden juga membawa dia pada percakapan telefon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dengan pembahasan utama memperkuat koordinasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga tak percaya pengakuan Moskow tersebut dan menyebutnya hanya rotasi saja.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

17 jam lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

20 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

1 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

Duta Besar Palestina berharap Amerika Serikat tak lagi menghalangi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

1 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

1 hari lalu

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

Duta Besar Palestina mengatakan kebijakan Indonesia soal dukungan terhadap Palestina akan tetap sama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

1 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

2 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

2 hari lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

2 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya