Monitor Ketegangan di Ukraina, KBRI Kyiv Koordinasi dengan Kemlu

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 16 Februari 2022 15:00 WIB

Warga berjalan di dekat Kedutaan AS di Kyiv, Ukraina 24 Januari 2022. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta -Pejabat Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Erna Herlina memastikan warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina masih menjalani aktivitas seperti biasa.

Di tengah ketegangan konflik dengan Rusia, Erna menyebut situasi aman terkendali di Ukraina memungkinkan WNI berkegiatan.

"Kehidupan sehari-hari masih berjalan seperti biasa. Aktivitas perekonomian masih normal, tidak ada panic buying, dan tidak ada kelangkaan sembako," kata Erna kepada Tempo, Selasa 15 Februari malam.
Dari data yang dilaporkan KBR Kyiv, per Selasa kemarin, jumlah WNI yang ada di Ukraina adalah sebanyak 138 orang, dengan sebagian besar berdomisili di Kyiv. Di perbatasan, ada satu WNI yang tinggal di Donetsk, dua orang di Luhansk dan lima orang di Kharkiv.
Sementara isu memburuknya krisis yang mengakibatkan kantor perwakilan negara asing mengimbau warganya pergi dari Ukraina, KBRI Kyiv turut memonitor keadaan tersebut. Walau begitu, berdasarkan kondisi terkini, belum ada instruksi bagi WNI untuk meninggalkan Ukraina.
"Memang benar KBRI Kyiv berkoordinasi dengan Kemlu Pusat telah menyusun Rencana Kontinjensi untuk menghadapi berbagai kemungkinan dan perkembangan situasi yang ada. Pola perlindungan dan himbauan yang diberikan kepada WNI akan disesuaikan dengan perkembangan situasi ini," kata Erna.
Konflik sempat memanas saat ada isu penyerangan terhadap Ukraina akan terjadi pada 16 Februari 2022. Beberapa hari sebelumnya, Amerika, Inggris, dan sejumlah negara lainnya meminta warganya pergi dari Ukraina.
Rusia telah membantah invasi dan pada Selasa 15 Februari kemarin, Kementrian Pertahanan Negeri Beruang Merah mengklaim telah menarik sebagian pasukannya di perbatasan Ukraina. Langkah itu diambil setelah beberapa pasukan itu disebut selesai menggelar latihan militer.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah merespons langsung isu ini dan menyebut jika serangan Rusia terhadap Ukraina masih sangat mungkin. Joe Biden ragu dengan pernyataan Moskow dan menilai fakta penarikan di perbatasan masih perlu diverifikasi.

Baca juga: Cerita WNI di Ukraina, Ada Bunker Khusus Disiapkan BIla Diserang Rusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

6 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

3 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

5 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya