Nelson Mandela Menentang Rezim Apartheid Afrika Selatan Dipenjara 30 Tahun

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Februari 2022 12:15 WIB

Foto mendiang Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela saat masih muda pada 1961. Boredpanda.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nelson Mandela bebas setelah dipenjara selama 30 tahun. Ia dibebaskan pada 11 Februari 1990 karena dituduh melakukan merencanakan kudeta terhadap pemerintahan dengan cara kekerasan. Tidak hanya itu, Mandela juga menjadi presiden Afrika Selatan atau Afsel pertama yang berkulit hitam.

Terlahir dengan nama Rolihlahla Mandela—dalam Bahasa Afrika Selatan yang berarti pembuat onar—pada 18 Juli 1918. Nama Nelson yang lekat pada dirinya diberikan oleh guru sekolah dasarnya, Miss Mdingane. Hal ini dikarenakan gurunya tersebut acap kali memberikan nama Kristen pada setiap muridnya.

Menukil kanal nelsonmandela.org, Dia menyelesaikan Sertifikat Juniornya di Clarkebury Boarding Institute dan melanjutkan ke Healdtown, sebuah sekolah menengah Wesleyan yang bereputasi baik, di mana dia diterima sebagai mahasiswa.

Mandela memulai studinya untuk gelar Bachelor of Arts di University College of Fort Hare tetapi tidak menyelesaikan gelar di sana karena ia dikeluarkan karena bergabung dalam protes mahasiswa. Namun, Ia menyelesaikan gelar BA-nya melalui Universitas Afrika Selatan dan kembali ke Fort Hare untuk kelulusannya pada tahun 1943.

Sementara itu, ia mulai belajar untuk mendapatkan gelar LLB di University of the Witwatersrand. Menurut pengakuannya sendiri, dia adalah seorang mahasiswa miskin dan meninggalkan universitas pada 1952 tanpa lulus. Dia baru mulai belajar lagi melalui Universitas London setelah dipenjara pada 1962 tetapi juga tidak menyelesaikan gelar itu.

Advertising
Advertising

Pada tahun 1989, pada bulan-bulan terakhir penahanannya, ia memperoleh gelar LLB melalui Universitas Afrika Selatan. Dia lulus secara in absentia pada sebuah upacara di Cape Town.

Nelson Mandela juga terlibat aktif dalam gerakan anti-apartheid, bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada 1942. Di dalam ANC, sekelompok kecil pemuda Afrika bersatu, menyebut diri mereka Liga Pemuda Kongres Nasional Afrika. Tujuan mereka adalah untuk mengubah ANC menjadi gerakan massa akar rumput, yang memperoleh kekuatan dari jutaan petani pedesaan dan pekerja yang tidak memiliki suara di bawah rezim saat ini.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Nelson Mandela Pengagum Syekh Yusuh asal Makassar dan Batik Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

2 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

9 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

10 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

12 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

19 hari lalu

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

20 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

26 hari lalu

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel kembali menyuarakan dukungan negaranya untuk rakyat Palestina terutama di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

29 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya