TEMPO Interaktif, Bangkok: Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva memberikan jaminan bahwa pemerintah akan menuntaskan semua kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penganiyaan terhadap manusia perahu asal Burma.
Abhisit menyampaikan janjinya ini selama pertemuan dengan anggota Komisi Nasional Hak-hak Asasi Manusia (NHRC) dan kelompok hak asasi lain, termasuk Ketua Campaign for Human Rights Somchai Homlaor, di Bangkok hari ini.
Somchai menyatakan akan mencermati jaminan Abhisit itu. "Kami harap pemerintah akan menjadi teladan bagi ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) dalam memperbarui demokrasi dan mempromosikan hak-hak asasi manusia, termasuk menghormati hak-hak asasi negara tetangga, khususnya para migran," kata Somchai.
Sejumlah foto, kesaksian korban dan laporan kelompok hak-hak asasi manusia Thailand menunjukkan bahwa seribu orang dari suku minoritas Rohingya asal Burma telah terdampar di pantai Thailand pada tahun lalu. Manusia perahu ini lantas ditahan aparat keamanan dan kemudian diarung kembali ke laut dengan kapal tongkang tanpa makanan dan air.
Angkatan Laut Thailand membantah telah melakukan penganiyaan tersebut dan Kementerian Luar Negeri sedang menyelidiki kasus ini. Tapi, Deputi Perdana Menteri Suthep Thaugsuban yakin tentaranya tidak melakukan hal semacam itu.