Denmark Siap Tampung Pasukan AS di Tengah Krisis Ukraina

Jumat, 11 Februari 2022 16:45 WIB

Kendaraan pengangkut personel lapis baja terlihat selama latihan taktis, yang dilakukan oleh Garda Nasional Ukraina, di kota Pripyat, dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 4 Februari 2022. Latihan ini digelar di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Denmark dan Amerika Serikat membicarakan perjanjian pertahanan baru yang memungkinkan negara Adidaya menaruh pasukan di negara yang berlokasi di Eropa Utara itu terkait krisis di Ukraina.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menegaskan bahwa negosiasi tidak dipicu oleh krisis Ukraina. Frederiksen menyebut perbincangan dengan Amerika dan sekutu NATO itu sudah direncanakan sekira satu tahun lalu, sebelum ketegangan terjadi di perbatasan Ukraina dan Rusia.
"Kesepakatan secara langsung antara Amerika Serikat dan Denmark akan membuka kerja sama dan kegiatan baru di sejumlah wilayah militer terpilih di Denmark, mungkin saja termasuk tentara Amerika di tanah Denmark." kata Frederiksen dilansir dari Reuters, Jum'at 11 Februari 2022.
Kendati begitu, Frederiksen menyatakan jika situasi yang terjadi di Ukraina dan sekitarnya menjadi sinyal penanda yang sangat jelas bagi Denmark untuk melakuakan sebuah antisipasi. Dengan kata lain, mereka ingin kehadiran Amerika yang lebih kuat di Eropa dan di Denmark.
"Kita tidak bisa mengambil perdamaian, kebebasan, atau keamanan begitu saja, perlu digarisbawahi mengapa penting untuk bekerja lebih dekat dengan Amerika," ujar Frederiksen.
Denmark memang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat. Negara dengan leluhur bangsa Viking itu memiliki lokasi yang strategis sebagai pintu gerbang kapal-kapal dari dan ke Laut Baltik tempat Rusia memiliki pangkalan militer.
Kemungkinan, perjanjian pertahanan baru antara Denmark dengan Amerika Serikat tidak membahas sebuah pendirian pangkalan, namun mencakup pembahasan seperti latihan militer, peningkatan kerja sama maritim, dan penyimpanan peralatan militer.
Sementara, Rusia telah membantah rencana untuk menyerang Ukraina. Tetapi Moskow mendesak AS dan sekutunya untuk berjanji tidak akan menerima Ukraina ke dalam NATO, tidak akan mengerahkan senjata ofensif, dan akan membatalkan pengerahan NATO ke Eropa Timur.

Baca: Amerika Serikat Desak Warganya Segera Tinggalkan Ukraina

REUTERS

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

6 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

6 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

9 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

12 jam lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

13 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

14 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

14 jam lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

15 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

16 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya