Joe Biden Keliling Asia Mei, Upaya Membendung Pengaruh Cina?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 3 Februari 2022 15:17 WIB

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, pada Senin, 1 November 2021. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden akan mampir ke sejumlah negara selama kunjungan ke Asia musim semi ini sebagai bagian dari upaya membendung kekuatan dan pengaruh Cina yang berkembang di kawasan ini.

Agenda utama kunjungan pertamanya ke kawasan itu sebagai presiden adalah mengikuti pertemuan puncak dengan tiga sekutu regional utama di Jepang, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Reuters, Rabu, 2 Februari 2022.

Pejabat, yang minta namanya tak dsiebutkan itu, mengatakan krisis Ukraina tidak dapat mengalihkan perhatian pemerintah AS dari Asia. "Kami terus memprioritaskan fokus Indo-Pasifik dan akan lebih banyak lagi di masa mendatang."

Pejabat itu menolak memberikan rincian negara mana yang akan dikunjungi oleh Biden di wilayah, yang telah dinyatakan oleh pemerintahan Biden sebagai prioritasnya karena berusaha untuk melawan kekuatan dan pengaruh Cina.

Para pejabat AS mengatakan Biden telah menerima undangan untuk mengunjungi Jepang pada akhir musim semi untuk menghadiri pertemuan puncak Quad, yang terdiri atas Jepang, Amerika Serikat, Australia dan India, tetapi rinciannya masih sedang dikerjakan.

Advertising
Advertising

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa perjalanan itu bisa dilakukan pada bulan Mei, dengan fokus pada Cina dan Korea Utara, dan bahwa Washington sedang mempertimbangkan agar Biden mengunjungi Korea Selatan pada saat yang sama.

Surat kabar Jepang Yomiuri pada Selasa mengutip beberapa sumber pemerintah yang mengatakan bahwa kunjungan ke Tokyo mungkin dilakukan pada paruh terakhir Mei.

"Presiden akan melakukan perjalanan akhir tahun ini ke Tokyo untuk Quad Summit, sebagai bagian dari komitmen kami untuk mengatur keterlibatan kami melalui Quad, yang terus beroperasi dengan kecepatan penuh," kata pejabat senior AS itu kepada Reuters melalui email.

"Presiden juga akan melakukan beberapa pemberhentian lain dalam perjalanan itu," tambah pejabat itu, yang menolak menjelaskan lebih lanjut.

Saat menekankan komitmen AS terhadap wilayah tersebut, pejabat itu menunjuk Washington berencana menjadi tuan rumah pertemuan puncak dengan para pemimpin ASEAN.

Pemerintah AS juga berencana meluncurkan inisiatif Kepulauan Pasifik baru dengan sekutu dan mitra.

Koordinator Indo-Pasifik AS, Kurt Campbell, bulan lalu mengatakan bahwa Pasifik bisa menjadi bagian dunia yang paling mungkin melihat "kejutan strategis"—komentar yang tampaknya merujuk pada kemungkinan ambisi Cina mendirikan pangkalan di Pasifik.

Berita terkait

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

1 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

3 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

6 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

7 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

8 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

9 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

21 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

23 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

23 jam lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

1 hari lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya